KALAMANTHANA, Sampit – Ini pernyataan yang cukup mengejutkan. Tak sedikit pejabat pemerintahan di Kalimantan Tengah, kini, tertular virus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Mereka berasal dari berbagai strata eselon.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kalimantan Tengah, William Katopo mengungkapkan fakta yang mengagetkan itu pada sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS bagi aparatur sipil negara (ASN) di Aula Setda Kotawaringin Timur di Sampit, Rabu (12/10/2016).
William menyebutkan, data dari pihaknya, pejabat yang terkena penyakit itu berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon II, III, dan IV, pegawai staf. Bahkan ada tukang sapu di kantor SKPD, juga terjangkit virus mematikan ini.
“Kami terus berupaya dan terus mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat umum, termasuk para ASN,” kata William di sela kegiatan sosialisasi itu.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini kota yang paling tinggi terkena penyakit HIV/AIDS adalah Kota Palangka Raya dan disusul oleh Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kemudian, lanjut William, penularan penyakit HIV/AIDS baru bisa diketahui 5 hingga 10 tahun kedepan. Artinya penyakit ini, rawan bagi mereka yang melakukan hubungan seks bebas. Namun demikian, bagi mereka yang bersentuhan secara tidak langsung, penyakit ini tidak akan menular. Tapi, apabila terjadi hubungan kontak langsung, maka dapat dipastikan akan terjangkit penyakit HIV/AIDS.
Selain itu, peran keluarga dan masyarakat juga sangat besar dalam membantu penderita HIV/AIDS agar tidak terpuruk. Penderita tidak boleh dijauhi atau dikucilkan, tetapi harus terus didorong untuk mau berobat secara teratur dan menjalani hidup dengan hal-hal yang positif. Untuk itu, semua pihak diminta agar dapat membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS ini. (raf)
Discussion about this post