KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jelas sudah, sebagian besar masyarakat Barito Utara bakal “menikmati” lagi kado pahit dari PT PLN: setiap hari selama delapan jam hidup tanpa bantuan tenaga listrik.
PLN memadamkan listrik delapan jam secara bergiliran karena tower listrik saluran udara tegangan tinggi transmisi (SUTT) 150 kilovolt line Bangkanai, Kecamatan Lahei-Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah roboh.
Suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai ke kota Muara Teweh terputus. Akibatnya PLN Muara Teweh kembali menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sekarang kondisinya defisit daya 4,5 megawatt sehingga terpaksa dilakukan pemadaman bergilir.
Pelaksana Harian Manajer PLN Muara Teweh Heri Wiharto di Muara Teweh, Sabtu (15/10/2016), menyatakan robohnya tower tersebut terjadi akibat pohon roboh di kawasan kilometer 20 Desa Luwe Hulu -PLTMG Bangkanai Desa Karendan Kecamatan Lahei pada Jumat (14/10) sekitar pukul 15.45 WIB.
“Dengan kondisi itu maka kami fokus pada pekerjaan perbaikan jalur transmisi 150 KV Bangkanai-Muara Teweh agar selesai secepat mungkin dan siap di aliri tegangan dari PLTMG Bangkanai,” katanya.
Pemadaman bergilir ini diberlakukan sejak Jumat (14/10) sampai dijadwalkan 25 Oktober 2016 untuk wilayah Muara Teweh, desa dan kecamatan lainnya.
“Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Muara Teweh atas kondisi yang terjadi saat ini, dan mohon dukungan serta doanya agar pekerjaan perbaikan tower transmisi berjalan lancar dan cepat selesai sehingga suplai aliran listrik normal kembali,” kata Heri. (ant/akm)
Discussion about this post