KALAMANTHANA, Sampit – Aparat Polres Kotawaringin Timur sudah mulai melakukan pemeriksaan awal terhadap Mentung bin Indan (43), tersangka pembunuh Adolf Gabriel. Apa alasannya melakukan pembunuhan tersebut?
Mentung bin Indan adalah warga Desa Tangkarobah, Kecamatan Mentaya Hulu. Dia ditangkap pada Kamis (13/10/2016), dirumahnya.
Dalam pengakuan Mentung, dirinya mengeroyok korban bersama dua teman lainnya. Tapi, dia membantah melakukan pemukulan terhadap Kanit Satpam PT Agro Karya Prima Lestari (AKPL) yang terafiliasi ke Grup Sinar Mas itu. Dia hanya hanya menarik tangan korban saja. Sedangkan yang melakukan pemukulan terhadap purnawirawan TNI itu adalah dua temannya yang berinisial AL dan AN.
“Itu terjadi karena kami tidak terima disebut sebagai maling oleh korban Adolf Gabriel. Setelah penganiayaan itu, saya tidak tahu korban tewas. Saya baru tahu setelah warga sekitar memberi kabar,” kata Mentung.
Adolf Gabriel (50) adalah warga Desa Kuala Kuayan, Kecamatan Antang Kalang. Dia jadi korban pengeroyokan yang berujung pada kematian pada Kamis (6/10/2016) lalu.
Berdasarkan hasil otopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit oleh tim dokter dari RSUD Doris Syilvanus Palangkaraya menyebutkan kematian Adolf Gabriel, akibat benda tumpul.
Ditemukan ada dua memar bekas pukulan dan hantaman benda tumpul di tubuh korban yakni di dada bagian kiri serta belakang kepala. Sedangkan luka akibat benda tajam tidak ditemukan.
“Kami masih belum mengetahui motifnya. Saat ini kami melakukan penyelidikan dengan meminta beberapa keterangan saksi serta melakukan pengejaran terhadap pelaku,” kata Kapolsek Mentaya Hulu melalui Kanit Reskrim Polsek setempat Bripka Walijo saat itu.
Sekadar mengingatkan, kematian Adolf Gabriel bermula ketika korban bersama timnya sedang melakukan patroli rutin pada Kamis (6/10/2016) sore. Saat patroli dicurigai ada sekelompok pencuri buah sawit di sekitar kebun setempat. Usai patroli, korban tak kunjung kembali pada titik pertemuan bersama teman satu timnya. Kemudian pada sore itu juga, anak korban bernama Jaksen Gabriel mencoba menghubungi orangtuanya itu, namun tidak ada jawaban.
Pencarian dilanjutkan hingga malam hari dan purnawirawan TNI itu ditemukan tidak bernyawa lagi di sekitar kebun setempat. Saat ditemukan tubuh korban penuh luka memar. Akhirnya keluarga dan kepolisian bergerak cepat dan membawa korban kerumah sakit Sampit untuk di otopsi. Saat ini korban disemayamkan di rumah duka di NTT melalui Palangka Raya. (raf)
Discussion about this post