KALAMANTHANA, Nunukan – Seorang satpam pada sekolah dasar (SD) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tewas bunuh diri dengan mengonsumsi potasium sianida. Apa yang membuat Rantok Matius mengambil tindakan nekat itu?
“Peristiwa ini dilaporkan keluarga korban kepada aparat Kepolisian Sektor Kota Nunukan setelah tidak sempat menyelamatkan nyawanya dalam perjalanan menuju rumah sakit,” kata Kapolres Nunukan, AKBP Pasma Royce melalui Kasubag Humas Iptu M Karyadi di Nunukan, Senin (17/10/2016).
Sesuai laporan polisi nomor: LP/133/X/2016/Kaltim/Res Nunukan/Sek Nunukan tertanggal 17 Oktober 2016 yang dilakukan keluarganya bernama Minggu Matius (26) beralamat di Jalan Pasir Putih RT 05 Kelurahan Nunukan Tengah sekitar pukul 10.30 wita.
Kronologis kejadiannya, cerita Minggu Matius kepada petugas kepolisian setempat, sekitar pukul 08.20 wita didatangi adiknya bernama Josua Tandi (23) untuk melihat korban sedang duduk termenung di sebuah lahan kosong depan Restoran Puncak Jalan Persemaian tak jauh dari rumahnya.
Pada saat berada di lokasi kejadian, korban yang bernama Rantok Matius (27) langsung minta maaf termasuk kepada kedua orangtuanya. Setelah itu langsung memasukkan bubuk potasium sianida ke mulutnya yang sedang dipegangnya dengan tangan kirinya.
Ketika itu, kata Minggu yang juga kakak korban, mereka berusaha mencegahnya namun tidak berhasil yang menyebabkan korban terkulai lemas sehingga langsung diangkat untuk dibawa ke puskesmas terdekat.
Namun tim medis Puskesmas Nunukan tidak mampu menanganinya maka dirujuk ke RSUD setempat dan dalam perjalanan korban yang sehari-harinya bekerja sebagai satpam di SD 005 Nunukan tersebut.
Ketika mendapatkan laporan tersebut, aparat kepolisian setempat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dimana menemukan satu botol aqua dan bungkus plastik potasium sianida yang dijadikan barang bukti. (ant/akm)
Discussion about this post