KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kondisi kelistrikan di Barito Utara, Kalimantan Tengah, paska ngadatnya PLTMG Bangkanai, memang amat menyedihkan. Bayangkan, rapat paripurna DPRD pun terpaksa berlangsung dalam suasana gelap-gelapan.
Rapat itu berlangsung di ruang rapat paripurna dewan, Selasa (18/10/2016). Agendanya pembahasan masalah bangunan gedung dan penyidik PNS.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Barut Set Enus Y Mebas dan dihadiri Wakil Bupati Ompie Herbi serta unsur FKPD dan SKPD, terpaksa berlangsung dalam suasana gelap karena saat itu Kantor DPRD terkena giliran pemadaman dari PLN Muara Teweh.
Pihak Setwan mencoba menggunakan mesin genset, ternyata mesin yang ada ikut ngadat dan harus diperbaiki terlebih dahulu. Hal ini membuat para peserta sidang paripurna kepanasan karena pendingin udara bisa dinyalakan.
Tampak dari pemantauan KALAMANTHANA sidang paripurna terus berlansung. Beberapa saat setelah sidang berlangsung dalam keadaan gelap dengan penerangan seadanya melalui jendela yang dibuka, Wakil Ketua I DPRD Meri Rukaini meninggalkan ruang sidang.
“Saya tidak tahan lagi karena panasnya minta ampun,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui, PLN memadamkan listrik delapan jam secara bergiliran karena tower listrik saluran udara tegangan tinggi transmisi (SUTT) 150 kilovolt line Bangkanai, Kecamatan Lahei-Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah roboh.
Suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai ke kota Muara Teweh terputus. Akibatnya PLN Muara Teweh kembali menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sekarang kondisinya defisit daya 4,5 megawatt sehingga terpaksa dilakukan pemadaman bergilir.
Pelaksana Harian Manajer PLN Muara Teweh Heri Wiharto di Muara Teweh, Sabtu (15/10/2016), menyatakan robohnya tower tersebut terjadi akibat pohon roboh di kawasan kilometer 20 Desa Luwe Hulu -PLTMG Bangkanai Desa Karendan Kecamatan Lahei pada Jumat (14/10) sekitar pukul 15.45 WIB.
“Dengan kondisi itu maka kami fokus pada pekerjaan perbaikan jalur transmisi 150 KV Bangkanai-Muara Teweh agar selesai secepat mungkin dan siap di aliri tegangan dari PLTMG Bangkanai,” katanya.
Pemadaman bergilir ini diberlakukan sejak Jumat (14/10) sampai dijadwalkan 25 Oktober 2016 untuk wilayah Muara Teweh, desa dan kecamatan lainnya.
“Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Muara Teweh atas kondisi yang terjadi saat ini, dan mohon dukungan serta doanya agar pekerjaan perbaikan tower transmisi berjalan lancar dan cepat selesai sehingga suplai aliran listrik normal kembali,” kata Heri. (atr)
Discussion about this post