KALAMANTHANA, Nunukan – Rantok Matius menyudahi hidupnya dengan menenggak potasium sianida. Apa yang membuat satpam sebuah Sekolah Dasar di Nunukan ini nekat melakukannya? Polisi mulai mencium penyebabnya.
Petugas Polres Nunukan menduga, Rantok melakukannya karena persoalan asmara dengan seorang perempuan. Setidaknya itu bisa terindikasi dari pesan pendek yang ditemukan di telepon seluler milik korban.
Pesan itu dikirim kepada perempuan bernama Aning yang diduga sebagai kekasih korban. Isinya: ‘selamat tinggal selamanya dan untuk menjaga diri baik-baik’.
“Anggota kami sedang melakukan pendalaman terkait kasus bunuh diri tersebut dan akan kami sampaikan untuk perkembangan lebih lanjut,” kata Kapolres Nunukan AKBP Pasma Royce SIK, MH melalui Kasat Reskrim AKP Suparno.
Kejadian penemuan mayat Rantok diinformasikan Minggu Matius, keluarga korban, yang melaporkan kejadian itu ke Polsek Nunukan. Rantok Matius (27) yang sehari-harinya bekerja sebagai satpam di SDN 005 Nunukan ditemukan meninggal di Jalan Cut Nyak Dien di tanah kosong depan Restoran Puncak Kelurahan Nunukan Tengah.
Kejadian berawal saat Minggu yang sedang tidur kemudian didatangi saksi Josua Tandi yang merupakan saudara korban membangunkannya dan mengajak melihat korban di lahan kosong dekat restoran puncak. Sesampainya di TKP, pelapor dan saksi mendapati Rantok sedang duduk sendiri dan berkata kepada saksi dan pelapor yang merupakan adik korban. “Aku minta maaf sama kamu jika ada salahku dan tolong sampaikan ke mama aku minta maaf jika ada salahku dan selalu merepotkanya”.
Selanjutnya korban langsung memakan potasium sianida yang ada di genggaman tangan kirinya, pelapor dan saksi berusaha mencegah korban namun tidak berhasil. Selanjutnya pelapor dan saksi langsung mengangkat korban yang sudah dalam kondisi lemas setelah meminum potasium sianida tersebut.
Sesampainya di Puskesmas korban di rujuk ke RSUD, namun dalam perjalan korban tidak bisa di selamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. (tbn/ik)
Discussion about this post