KALAMANTHANA, Samarinda – Mundurnya Awang Faroek Ishak dari Partai Golkar cukup mengejutkan. Tetapi, dia memiliki banyak alasan untuk itu. Utamanya adalah dia merasa dilecehkan ditempatkan sebagai sesepuh di DPD Partai Golkar Kalimantan Timur.
Awang yang masih menjabat Gubernur Kaltim itu akhirnya mengungkapkan alasan kenapa dia meninggalkan Golkar dan segera berlabuh di Partai Nasdem. Dia mengaku banyak dikecewakan oleh partai yang sudah dia ikuti selama 40 tahun itu.
Kepada wartawan di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Rabu (19/10/2016), Awang mengaku puncak kekecewaannya ketika dirinya hanya diposisikan sebagai sesepuh dalam struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kaltim periode 2016-2021 pimpinan Rita Widyasari.
Menurut ia, posisi sebagai sesepuh adalah suatu pelecehan bagi dirinya yang sudah 40 tahun mengabdi dan membesarkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Bahkan, saya maju sebagai Gubernur Kaltim pada pilkada juga diusung Partai Golkar, tapi yang saya dapatkan justru saya diposisikan sebagai sesepuh partai, yang notabene dalam struktur organisasi politik sebenarnya tidak pernah ada,” katanya.
Awang Faroek juga merasa posisi sesepuh partai sebagai upaya menyingkirkan dirinya dari Partai Golkar, sehingga niatnya untuk mundur atau keluar semakin bulat.
Dalam waktu dekat, mantan Bupati Kutai Timur itu akan menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi kepada DPP Partai Golkar. (ant/akm)
Discussion about this post