KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, secepatnya menangani jembatan kayu yang longsor akibat tergerus sungai dan saluran irigasi di wilayah Desa Majangkan, Kecamatan Gunung Timang.
“Untuk sementara penanganannya dilakukan secara darurat, agar jalur tersebut cepat fungsional. Karena jalur ini merupakan jalur strategis yang dilewati masyarakat,” kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah saat meninjau jembatan yang longsor di Desa Manjangkan Kecamatan Gunung Timang, Minggu (30/10/2016).
Jembatan tersebut merupakan sarana jalan darat yang menghubungkan Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang dengan Kelurahan Montallat.
Menurut Nadalsyah, Dinas Pekerjaan Umum Barito Utara melakukan penanganan darurat seperti penimbunan tanah yang dipasang pipa besi agar air yang keluar dari jaringan irigasi dapat keluar.
“Penyebab longsornya jembatan ini akibat ada air dari irigasi, di samping itu pada waktu hujan dipaksakan masyarakat pengguna truk melintasinya sehingga tanah yang masih lembek menjadi longsor,” kata Nadalsyah didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum setempat, Fery Kusmiadi.
Nadalsyah menjelaskan, rencana ke depan lokasi tersebut akan dibangun box culvert. Sebab rencana semula menggunakan jembatan ulin, tetapi dengan kondisi sekarang musim penghujan, sehingga kayu ulin sulit didapat.
Di samping itu proses lain adalah mengurus dokumen pengangkutan barang sehingga menambah lambatnya proses penanganan, sehingga alternatif lain dibangun secara beton.
“Untuk proses pekerjaan jembatan darurat ini minimal dilaksanakan tiga hari ke depan sudah fungsional dan dapat digunakan oleh masyarakat, karena pekerjaannya dilakukan secara maraton. Mohon doanya agar dapat berjalan lancar,” ujar Nadalsyah.
Seorang warga Desa Walur Kecamatan Gunung Timang, Adiriano, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Nadalsyah yang dengan cepat merespon kondisi jalan.
“Kendati penanganan jembatan ini kurang lebih satu bulan, karena informasi yang diterima masyarakat jembatan ini akan menggunakan kontruksi kayu ulin, namun karena hujan kayu ulinnya tak kunjung keluar,” kata dia.
Puncaknya pada hari Kamis (27/10) lalu terjadi peristiwa sebuah truk yang disopiri Baen warga Majangkan yang mengangkut pasir terbalik di lokasi jembatan darurat dilalui. Sopir truk berplat DA 1257 AK tak dapat mengendalikan saat melintasi jembatan darurat sehingga terbalik, karena waktu itu sedang hujan dan jalannya sangat licin. (ant/akm)
Discussion about this post