KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Bendungan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kecamatan Suling Tambun, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah jebol karena tidak mampu menahan luapan air sungai. Wakil Bupati Yuhaidir pun memberi instruksi khusus untuk Dinas Pertambangan dan Energi.
Apa instruksinya? Yulhaidir meminta Distamben segera turun ke lapangan untuk memperbaiki PLTMH yang berada di Desa Tumbang Langkai itu. Sebab, PLTMH tersebut merupakan sumber energi bagi ratusan kepala keluarga di wilayah setempat.
“Saya sudah meminta Distamben untuk segera turun ke lokasi, melihat sejauh mana kerusakan yang terjadi dan segera dilakukan perbaikan PLTMH,” katanya.
Menurutnya, Distamben harus fokus dan bergerak cepat untuk memperbaiki bendungan yang jebol agar PLTMH yang dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp19 miliar dapat beroperasi kembali.
“Kalau kebutuhan listrik tidak terpenuhi, maka aktivitas warga dapat terganggu, karena itu kita minta Distamben untuk segera memperbaiki, dan warga di Kecamatan Suling Tambun hendaknya bersabar karena perbaikan juga perlu proses,” katanya.
Jebolnya bendungan PLTMH itu, sebelumnya, diakui Camat Suling Tambun, Syamsudin. “Laporan secara resmi terkait jebolnya bendungan sudah kami sampaikan kepada Bupati Seruyan maupun Dinas Pertambangan dan Energi agar dapat segera dilakukan penanganan,” kata Syamsudin di Kuala Pembuang, Selasa (1/11/2016).
Ia mengatakan, jebolnya bendungan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) terjadi pada Kamis (20/10) lalu. Saat itu, bendungan PLTMH tidak mampu menahan luapan air sungai akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
“Sebelum jebol, bendungan memang sudah mengalami keretakan, dan kondisi itu sudah kita sampaikan untuk dilakukan perbaikan, namun belum sempat diperbaiki bendungan sudah jebol duluan,” katanya.
Ia menambahkan, sejak PLTMH terbesar di Kalteng itu mengalami kerusakan, sekitar 250 kepala keluarga yang berada di desa sekitar PLTMH yakni Desa Tumbang Langkai dan Desa Tanjung Tukal tidak mendapatkan suplai listrik untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
“PLTMH itu merupakan satu-satunya sumber energi listrik bagi warga Desa di Kecamatan Suling Tambun, karena itu kita berharap PLTMH yang rusak dapat segera diperbaiki sehingga warga dapat kembali menikmati listrik,” katanya. (ant/akm)
Discussion about this post