KALAMANTHANA, Sampit – Bertujuan membuka keterisolasian di wilayah pedalaman, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, akan menggandeng TNI sebagai partner dalam rangka membuka akses jalan di wilayah itu. Saat ini pemerintah daerah masih terkendala terhadap status jalan yang akan dibuka diwilayah pedalaman dan sempat terbentur oleh status kawasan hutan.
“Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama bersama Dandim 1015 Sampit untuk rencana karya bhakti TNI,” sebut Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli, Rabu (2/11/2016). Dia juga menambahkan, dengan menggandeng TNI dalam program Karya Bhakti ini, tentu saja diharapkan dapat lebih menghemat anggaran.
“Program Karya Bhakti yang sempat tertunda dilaksanakan tahun ini ada 15 desa di antaranya berada di wilayah Desa Tumbang Tilap hingga ke Desa Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai, serta lima desa disekitarnya, Akan tetapi, areal yang direncanakan sepanjang 22,7 km itu melewati kawasan hutan produksi (HP), sehingga harus tertunda,” terangnya.
Sedangkan hutan produksi yang bisa dikonversi (HPK) lanjutnya, ada sepanjang 7,6 km dengan lebar 6,6 meter atau setara dengan 3,3 hektare. “Memang banyak pihak yang masih ragukan hal ini untuk dilaksanakan. Namun kami yakni tahun 2017 nanti kawasan itu akan dilepaskan menjadi APL,” ungkap Jhon. Selebihnya dengan membuka akses jalan dipedalaman, diharapkan pembangunan di Kotawaringin Timur bisa lebih cepat dan berkembang. (raf)
Discussion about this post