KALAMANTHANA, Muara Teweh – Landasan Bandara Udara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing, Kabupaten Barito Utara, dijadikan anak muda arena balap sepeda motor. Balapan itu berlangsung pada sore hari, khususnya Sabtu dan Minggu.
Padahal bandara memiliki panjang landasan 2.250 meter dan lebar landasan pacu seluas 30 meter tersebut masih dalam pengerjaan. Ditargetkan akhir 2016 ini bandara sudah bisa didarati penerbangan pesawat komersial.
“Kami memanfaatkan landasan itu untuk bersantai dan sambil melihat anak muda kebut-kebutan balap sepeda motor,” kata Prima, seorang warga yang tengah asyik menonton balapan di landasan tersebut.
Dia mengatakan, selain ajang balapan sepeda motor yang dilakukan oleh anak muda, landasan itu juga terdapat jalan menuju ke Desa Trinsing, sehingga masyarakat leluasa menggunakan landasan tersebut.
Seorang warga lainnya menyarankan pemerintah daerah harus membuat pengamanan ketat di sekitar bandara tersebut karena takut mengganggu pekerjaan pembangunan bandara dan merusak fasilitas yang ada. Selain itu juga bisa menimbulkan korban jiwa jika dibiarkan untuk balapan sepeda motor.
“Kami menilai saat ini belum ada upaya serius pemerintah daerah, khusus Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani bandara tersebut,” kata Utam, warga Muara Teweh.
Mestinya dalam pekerjaan pembangunan bandara baru tidak boleh masyarakat yang memasuki bandara, terlebih melintasi atau menggunakan landasan bandara. “Pengamanan di sekitar bandara wajib dilakukan, baik dari gangguan manusia maupun hewan ternak, guna kelancaran dalam pembangunan,” pintanya. (atr)
Discussion about this post