KALAMANTHANA, Kandangan – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan (HSS) mencanangkan gerakan razia korban pasung bagi penderita gangguan jiwa di HSS.
Bupati HSS Achmad Firky di Kandangan, Selasa, mengatakan gerakan razia korban pasung tersebut, sebagai upaya IDI dan pemerintah untuk membantu pengobatan penderita gangguan jiwa tanpa harus dipasung.
Bupati mengungkapkan dirinya tidak menginginkan di HSS ada masyarakat yang memiliki gangguan jiwa dipasung, pemerintah akan memfasilitasi penderita gangguan jiwa untuk dibawa dan diobati di klinik jiwa di RSUD Hassan Basri kandangan maupun ke rumah sakit lain di Banjarmasin.
“Perlu ada komitmen dari keluarga agar mau mengikuti program pemerintah, nantinya akan dilakukan pendekatan kepada keluarga,” ujarnya.
Direktur RSUD Hasan Basri Kandangan Rasyidah menyampaikan, sejak lima tahun yang lalu dinas kesehatan sudah melaksanakan program bebas pasung.
Program tersebut, kata dia, harus dievaluasi apakah saat ini HSS sudah sepenuhnya bebas pasung tehadap gangguan jiwa, atau justru sebaliknya, masih banyak dan tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Menurut dia, nantinya pihak RSUD Hasan Basri Kandangan bersama Dinas Kesehatan akan melaksanakan “sweeping” di Negara dan daerah lain di HSS, jika ditemui ada penderita ganguan jiwa yang masih dipasung atau tidak dipasung, akan dibawa ke Klinik jiwa di RSUD Hassan Basri Kandangan.
Pada kegiatan pencanangan gerakan “sweeping” bebas pasung di HSS sekaligus peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52 tahun juga dimeriahkan dengan gerak jalan santai, gerakan gemar makan ikan.
Selain itu juga dilakukan program kebersihan tangan serta gigi, donor darah, lomba dansa serta pembagian aneka door prize serta hadiah hiburan lainnya.
Kegiatan pencanangan gerakan sweeping bebas pasung bagi penderita ganguan jiwa ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Bupati HSS H.Achmad Fikry. (ant/akm)
Discussion about this post