KALAMANTHANA, Penajam – Peringatan Hari Pahlawan harus dijadikan momen mengenang jasa pahlawan yang telah memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Menurut Wakidi, anggota Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU), pahlawan telah melakukan perjuangan dengan mempertaruhkan jiwa raganya dan para generasi muda diharapkan untuk menghargai perjuangan tersebut.
“Jika kepahlawanan itu pada keseriusan, pada kerja keras, berani, seorang pahlawan itu yang mau bekerja keras, lebih serius, sehingga nantinya bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa. Itu baru pahlawan. Kalau masih biasa-biasa saja, belum bisa dikatakan pahlawan,” kata Wakidi kepada KALAMANTAHA di ruang Fraksi PKS DPRD PPU, Kamis (10/11/2016).
Dikatakan politisi PKS ini, yang paling penting seorang pahlawan itu mental dalam membangun sumber daya manusia karena sikap mental yang dimiliki seseorang, maka secara otomatis memiliki jiwa pahlawan.
“Dengan kondisi keuangan yang mengalami defisit seperti saat ini, maka kita membangkitkan lagi semangat itu untuk berkorban, karena pahlawan itu banyak berkorban, dan pahlawan itu orang yang banyak pahalanya, sehingga perlu adanya kerja cerdas, kerja keras, kerja ikhlas serta kerja jamaah sesuai intruksi Bupati PPU Yusran Aspar. Itu semua contoh menjadi seorang pahlawan,” tambah Wakidi.
Lebih lanjut Ketua Fraksi PKS PPU ini menambahkan praktiknya menjadi seorang pahlawan harus tetap selalu semangat. Salah satu contoh masyarakat harus semangat gotong royong, semangat untuk mengabdikan diri untuk bekerja lebih keras lagi.
“Peringatan Hari Pahlawan harus dimaknai secara kontekstual sesuai masa dan zamannya. Sudah semestinya seluruh elemen masyarakat khususnya di Kabupaten PPU menumbuhkan semangat juang dalam mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan yang riil dan memberkan dampak positif,” tuturnya. (hr)
Discussion about this post