KALAMANTHANA, Malinau – Tugas polisi bukan hanya pengamanan, melainkan juga pelayanan. Maka begitu mengetahui ada rombongan calon pengantin terkepung banjir, Wakapolres Malinau, Komisaris Adi Aryanto pun turun tangan menyeberangkan mereka.
Tugas pelayanan ini dilakukan Wakapolres bersama jajarannya mengingat hujan terus turun dengan intensitas cukup tinggi. Akibatnya, banjir menjadi kendala bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas, termasuk rencana pernikahan yang sudah terjadwal.
Di Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, calon penganten dan rombongannya hampir tak bisa melaksanakan hajatan suci tersebut. Sebab, di Desa Belayan, air sudah sedemikian tingginya, mencapai 2 meter pada Sabtu (12/11/2016).
Mendengar hal tersebut, Wakapolres Adi Aryanto dibantu anggota Sat Sabhara Polres Malinau turun langsung menghadapi banjir untuk membantu calon pengantin dan rombongan menyeberangi banjir. Dia mengeluarkan dan menggunakan perahu karet milik Polres Malinau sekaligus langsung mengantarkan ke tempat pihak perempuan untuk melaksanakan pernikahan.
“Melihat kondisi banjir yang sangat tinggi saya pikir calon pengantin akan susah untuk menyeberanginya. Jadi saya putuskan untuk membantu menyeberangkan pengantin tersebut. Itu memang sudah menjadi tugas polisi untuk melayani masyarakat. Jadi kepada masyarakat jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan polisi,” ujar perwira Polri berpangkat bunga satu tersebut.
Bahkan Wakapolres Malinau terlihat langsung turun menerjang banjir dengan melepas sepatu dan menggulung celananya dan menggendong seorang anak perempuan. “Ya saya lihat anak itu sepertinya takut untuk menyeberang. Jadi saya gendong langsung naik ke perahu sambil menghibur agar dia tidak takut,” tambahnya. (tnk/ik)
Discussion about this post