KALAMANTHANA, Penajam – Penangkapan dua orang terduga teroris peledakan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda, Joko (30) dan Rhido (20) di rumah Marjito, warga asal Jalan SMP 5, RT 16, Desa Girimukti Kabupaten Penajam Paser Utara, sempat membuat warga sekitar kaget. Pasalnya saat tersangka hendak diciduk Densus 88, Gegana dan Polres PPU, sempat mengeluarkan tembakan peringatan.
Samsi, salah satu tetangga Marjito, saat ditemui mengatakan dia tidak mengetahui pasti kapan kedua tersangka teror bom yang datang.
“Saya tidak mengetahui kapan kedua teroris itu datang, namun sejak kedatangan Joko dan Rhido, rumah Marjito sangat tertutup. Bahkan di pagi hari rumah yang biasanya terbuka itu menjadi tertutup,” kata Samsi.
Densus 88 bersama Gegana Polda Kaltim dan Polres Penajam Paser Utara, mengamankan dua orang tersangka teroris di Jalan Silkar RT 16 Desa Girimukti, di samping PLTD, Jumat (18/11/2016) sekitar pukul 09.00 Wita.
Dua orang yang diamankan terdiri dari Joko Sugito (30) dan Ridho (20). Keduanya adalah warga Kota Samarinda. Keduanya diamankan di sebuah rumah Mardjito di Kecamatan Penajam.
“Ini rangkaian jaringan teroris di Samarinda, pelaku peledakan bom molotov di gereja yang melarikan diri dari Samarinda. Alhamdulillah berhasil kita amankan,” ujar Kapolres PPU, AKBP Teddy Ristiawan.
Keduanya diduga belum lama berada di PPU. Kapolres menduga baru sekitar datu atau dua hari. Keduanya berprofesi sebagai tukang sayur dan diamankan di Simpang Silkar Petung.
“Sebenarnya sudah diselidiki sejak dari pelariannya, namun kita menunggu waktu yang tepat karena memang ada satu hal. Tadi kita amankan sekitar pukul 09.00 pagi. Mereka hanya mau bersembunyi dari kejaran petugas di Samarinda,” tambah Teddy. Pelarian mereka lakukan karena lokasi di Samarinda sudah diobrak-abrik petugas. (hr)
Discussion about this post