KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Ini peluang baru bagi petani kelapa sawit di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Mereka, besar kemungkinan, bisa menjalin kerja sama dengan importit crude palm oil (CPO) asal China.
Pintu kerja sama itu mulai dibuka Pemerintah Kabupaten Seruyan saat menyambut kunjungan delegasi pembeli minyak sawit dari China ke Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kamis (24/11/2016). “Kami berharap pembeli CPO asal China dapat menjalin kerja sama dengan petani sawit lokal di Seruyan,” ujar Bupati Seruyan, Sudarsono.
Ia menjelaskan, pengelolaan perkebunan sawit yang dilakukan petani tradisional di Seruyan tidak jauh berbeda dengan yang dikelola perusahaan perkebunan sawit. Petani lokal juga mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sawit dengan kualitas sama seperti yang dihasilkan perusahaan. Hal yang berbeda hanya dari sisi legalitasnya saja.
Menurutnya, yang perlu dilakukan tinggal mendorong agar petani mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sehingga mendapatkan pengakuan dari negara dan internasional. Dengan mengantongi sertifikat ISPO dan RSPO maka petani sawit kami bisa disejajarkan dengan perusahaan perkebunan sawit.
Ia menambahkan, saat ini untuk tahap awal, Pemkab Seruyan sudah mulai melakukan pendataan kebun-kebun petani sebagai bagian dari proses untuk mendapatkan sertifikat ISPO dan RSPO. Hingga awal November 2016, sudah lebih dari 2.569 petani yang berhasil didata dengan luas lahan mencapai 6.713 hektar.
“Kami yakin dan percaya dalam satu atau dua tahun ke depan sudah ada sebagian petani sawit lokal yang memiliki sertifikat ISPO maupun RSPO,” katanya.
Sementara, delegasi importir CPO China yang bertandang ke Seruyan berasal dari China National Cereal, Oils, & Foodstuffs Holding Limited (Cofco), Tianjin Julong Group, Sinograin Oil Corporations, Yinzheng Fangshun Oils & Grains Industry Co ltd, Wilmar Kerry Investment.
Kelima perusahaan ini mengimpor 2 juta ton CPO per tahun dan 70-80 persen CPO yang dipasok berasal dari Indonesia. Salah satu perusahaan, Julong Group merupakan importir CPO terbesar di China yang juga sudah memiliki lahan sawit di Kalimantan Barat dan Sumatera. (ant/akm)
Discussion about this post