KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Ribuan guru yang berasal dari wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya mengikuti Upacara Hari Guru Nasional Tahun 2016 dan HUT Ke 71 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Stadion Olahraga Panunjung Tarung Kuala Kapuas, Jumat (25/11/2016).
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat bertindak sebagai inspektur upacara dan dihadiri oleh Wakil Bupati Kapuas Muhajirin, Forkopimda Kapuas, Kepala SKPD beserta para undangan.
Upacara tersebut disertai juga dengan penyerahan penghargaan kepada guru berdedikasi tingkat Kabupaten Kapuas Tahun 2016 sebanyak tiga orang dengan rata-rata masa pengabdian lebih dari 30 tahun, yaitu Rumeli (SDN 2 Sei Pinang) dengan masa pengabdian 25 tahun, Suprapto (SDN 2 Maluen) dengan masa pengabdian 35 tahun, dan Rumida (SMPN 1 Pulau Petak) dengan masa pengabdian 35 tahun.
Sebelum membacakan sambutan tertulis dari Plt Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Republik Indonesia, Ben Brahim menyampaikan rasa bangga dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh guru-guru dan para siswa. “Kalian orang-orang yang hebat,” ucapnya.
Ben mengungkapkan bahwa ia baru menandatangani Pegawai Negeri Sipil (PNS) Berprestasi, tetapi ia menyayangkan tidak ada satu pun guru yang masuk daftar tersebut. Untuk itu, ia memerintahkan kepada Sekertaris Daerah Kabupaten Kapuas ke depan untuk melakukan penilaian kepada Guru Berprestasi mulai dari tingkat SD sampai SLTA.
“Kita berikan piagam penghargaan dan hadiah sehingga dapat kita berikan pada hari peringatan seperti ini. Sekali lagi Sekda tahun depan harus sudah dilaksanakan. Kita menghargai guru yang sudah bekerja dengan ikhlas untuk mendidik anak-anak kita, karena di pundak merekalah ke depan anak-anak kita menjadi pemimpin bangsa ini,” katanya.
Kemudian dalam sambutan tertulis Plt Ketua Umum Pengurus Besar PGRI RI, ia mengatakan pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa, karena guru adalah aktor utamanya. Karena tantangan yang dihadapi ke depan tidak mudah, menghantarkan putra putri bangsa memasuki dunia global sehingga dapat maju, bersaing, dan berdiri terhormat di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Oleh karena itu, ia menekankan, mereka harus memiliki karakter andal, membangun persatuan dan kesatuan, cinta tanah air, saling menghargai dan semangat berkorban membela NKRI sebagaimana yang tertuang dalam Nawacita.
“Kami (PGRI) hadir dan bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam mempersiapkan generasi penerus dan penentu bangsa. Mendidik anak memerlukan kecintaan, welas asih, komitmen, tanggung jawab dan kerelaan berkorban,” ungkapnya.
Ia mengajak para guru untuk meningkatkan kapasitas diri, membangun kesadaran kolektif demi meningkatkan mutu pembelajaran, menciptakan suasana belajar kreatif dan menyenangkan sehingga membuat anak ceria dan senang belajar.
Ia menekankan, para pengurus PGRI di berbagai tingkatan harus bekerja keras mengawal perjuangan dan aspirasi para guru, pendidik dan tenaga kependidikan tanpa membedakan status guru, PNS, Non PNS, Guru Honorer, Guru Tetap, Guru Tidak Tetap baik di bawah Kemendikbud maupun Kementerian Agama guna mewujudkan status, profesionalisme, kesejahteraan dan perlindungan.
“Jadikan PGRI rumah yang nyaman bagi semua guru dan tenaga kependidikan. Khusus terhadap kekurangan guru yang cukup besar, PGRI memohon kepada Pemerintah agar ketika diadakan rekruitmen CPNS maka kekurangan tersebut diisi oleh guru-guru honor yang sudah lama mengabdi,” pesannya. (nad)
Discussion about this post