KALAMANTHANA, Pontianak – Petani plasma kelapa sawit di Kalimantan Barat kini punya mitra baru: Bank Muamalat. Disediakan total plafon sebesar Rp89,1 miliar untuk pengembangan sawit di dua kabupaten, yakni Kubu Raya dan Bengkayang.
Ini adalah salah satu bentuk keikutsertaan Bank Muamalat dalam memberikan dukungan terhadap pengembangan perkebunan sawit di Kalbar, satu di antaranya dengan cara memberikan pembiayaan kepada sejumlah petani yang tergabung di koperasi, terutama petani plasma.
“Penyaluran tersebut sebagai komitmen Bank Muamalat untuk mendukung peningkatan kualitas di sektor industri kelapa sawit sebagai peluang pertumbuhan perekonomian di Nusantara,” ujar Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y. Sugiarto, Selasa (29/11/2016).
Indra menjelaskan, penyaluran dana tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan syariah dengan plasma di bawah naungan enam koperasi yang telah berlangsung di Pontianak.
“Pemberian pembiayaan syariah perkebunan kelapa sawit plasma tersebut diberikan kepada enam koperasi binaan perusahaan yang tersebar di Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Bengkayang,” katanya.
Ia menambahkan, pembiayaan tersebut menggunakan skema murabahah investasi financing dengan total plafon Rp89,1 miliar. “Pembiayaan itu mencakupi pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan lanjutan dari kebun kelapa sawit milik tujuh koperasi seluas 1.576,32 ha,” kata dia.
Dikatakannya Indonesia, termasuk Kalbar, memiliki potensi besar dalam hal produksi kelapa sawit. Dengan hal demikian, potensi pembiayaan dalam industri tersebut masih sangat luas dengan beragam pembiayaan yang dapat diberikan.
“Bisa saja pembiayaan dimulai dari hulu sampai dengan hilir, seperti pembiayaan kebun, CPO mill, pemasok pupuk kontraktor kebun, kernel crushing plant, petani plasma, maupun industri turunannya seperti minyak goreng, margarin, sabun, dan industri lainnya,” kata dia.
Pihaknya optimistis dengan dilakukannya kerjasama pembiayaan tersebut dapat menjadi langkah tepat untuk mendukung tumbuh kembangnya potensi dan kualitas industri kelapa sawit nasional.
“Semoga apa yang kita bantu terus meningkatkan perekonomian daerah yang bersangkutan dan Kalbar pada umumnya,” kata dia. (ant/akm)
Discussion about this post