KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Sekolah dan kalangan pendidik di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, bakal mendapat kado istimewa dari Bupati Ampera Y Mebas. Tahun depan, Pemkab bakal membangun sejumlah fasilitas untuk mendukung pendidikan dan guru.
Ampera, pada peringatan Hari Guru Nasional 2016 dan HUT PGRI ke-71 tingkat Barito Timur, Jumat (2/12/2016), menyatakan pihaknya akan lebih memperhatikan kesejahteraan guru.
“Kita mengapresiasi para guru, makanya kegiatan Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT RI PGRI 2016 Ke 71 di Kabupaten Barito Timur yang dilaksanakan hari ini, kita dukung sepenuhnya,” ujar Ampera.
Menurutnya, jasa kalangan pendidik sangatlah patut dihargai. Apalagi bagi kalangan guru yang bertugas di daerah pedalaman. Dia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memotivasi para guru lebih giat lagi dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar.
Ditambahkan Ampera, tahun depan, Pemkab Bartim menghadirkan sejumlah program untuk mendukung peningkatan kualitas dan kenyamanan pendidikan. Dia, misalnya, menyebut bakal melakukan rehabilitasi terhadap perumahan guru. “Yang tidak layak huni, kita perbaiki,” katanya di hadapan ratusan guru dari berbagai daerah di Bartim di halaman Kantor Bupati Bartim.
Tak hanya untuk guru, fasilitas pendukung pendidikan juga akan diperbaiki. Pemkab, umpamanya, akan membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) pada sejumlah sekolah. Sebab, masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas MCK, termasuk sarana air bersih.
Sementara itu pada kegiatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Bartim, Mahudi. S Dalib mengakui kinerja guru yang sudah-sudah masih longgar. “Ke depan, kami harapkan sesuai dengan arahan Bupati, supaya nilai tambahnya harus jelas untuk tahun ajaran yang akan datang. Artinya beda dari tahun-tahun kemarin untuk nilai maupun bobot, kita harapkan ada peningkatan kinerja yang lebih jelas,” katanya.
Mahudi menambahkan, selama ini kinerja guru sebenarnya sudah lumayan. Hanya saja, pihaknya terus berupaya melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dari tahun ke tahun.
“Dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 di mana SMA, SMK, dan SLB itu sudah di bawah naungan (pemerintah) provinsi, ke depan kita akan fokus pada pendidikan dasar, baru ke pendidikan menengah atas,” pungkasnya. (afa)
Discussion about this post