KALAMANTHANA, Penajam –Ketua DPD Partai Golkar Penajam Paser Utara, Andi Harahap, takkan buru-buru memproklamirkan diri sebagai bakal calon bupati pada Pilkada 2018. Dia akan menunggu hasil survei lebih dulu. Agar jangan sampai kalah dua kali?
Survei yang diinginkan Andi adalah sebuah jajak pendapat murni tanpa kepentingan apa-apa. Berkaca pada pilkada lalu, di mana dirinya kalah bersaing, dia merasa salah satunya karena (survei) titipan.
“Kami menunggu hasil survei dari masyarakat. Survei itu survei yang benar, bukan yang kami bayar. Benar-benar survei. Kami tampil bukan karena ambisi, tapi beteul-betul diinginkan masyarakat,” ujarnya.
Di kalangan masyarakat, saat ini Andi yang pernah menjabat bupati PPU itu, disebut-sebut sebagai salah satu tokoh paling memiliki popularitas.Tapi, dia pun tak menjadikan fakta ini sebagai dasar utama.
“Belum tentu kita dikenal, disukai masyarakat. Karena populer itu belum tentu dipilih masyarakat,” katanya di Penajam, Sabtu.
Pada Pilkada PPU 2013, Andi Harahap yang saat itu berpasangan dengan Sutiman, hanya mampu meraih 31.589 suara atau 38,8 persen. Mereka kalah dari pasangan Yusran Aspar-Mustaqim MZ yang mendapatkan 44.417 suara atau 54,6 persen. Sedangkan satu pasangan lain, Sandra Puspa Dewi-Harimuddin Rasyid hanya meraih 5.363 suara arau 6,6 persen.
Soal popularitas Andi Harahap terbilang tinggi di antara kandidat lainnya juga sudah sampai ke kuping Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Rita Widyasari. Tapi dia menegaskan tetap akan berpijak pada hasil survei, sebagaimana kebijakan Partai Golkar.
“Kami pasti menggunakan hasil survei. Saya dengar-dengar kader Partai Golkar menginginkan beliau. Insya Allah, beliau ini pasti bisa menang. Karena memang sudah pernah menjabat bupati, pasti dikenal dan dicintai masyarakat. Saya meyakini beliau tinggi surveinya. Beliau harus menang, jangan sampai kalah dua kali,” ujar Rita yang juga Bupati Kutai Kartanegara itu. (hr)
Discussion about this post