KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kelangkaan bahan bakar minyak kembali terjadi di Muara Teweh dan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Harga premium yang ditawarkan pedagang eceran sudah menembus angka Rp12.000/liter.
Harga setinggi itu, setidaknya, terlihat pada pedagang eceran di Jalan Pramuka, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Taman Rekreasi Remaja.
Meningkatnya harga di kalangan pengecer diduga terjadi karena BBM mulai terlihat langka di Barito Utara. Pantauan KALAMANTHANA, Minggu (18/12/2016), di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Pramuka, antrean pembeli sangat panjang. Hal serupa terjadi di SPBU Km 7 Jalan Muara Teweh-Banjarmasin.
Pedagang bensin eceran yang ditemui mengatakan mereka membeli dari pelangsir minyak dengan harga Rp 11.000/liternya. “Jadi kami jual dengan harga Rp12.000. Kami sudah beli mahal, lalu kami naikan Rp 1000 perliternya,” kata pedagang eceran di Km 7 yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditanya KALAMANTHANA.
Kondisi ini, tak pelak, memunculkan banyak keluhan di masyarakat Barito Utara. Herawati, misalnya, merasakan kenaikan harga premium di pangkalan bensin eceran itu sangat memberatkan keluarganya yang hanya berprofesi sebagai petani.
“Penghasilan kami dari menyadap karet sudah tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, ditambah lagi dengan kenaikan harga minyak ini. Tiap hari mengantar anak ke sekolah, kalau harga bensin melambung tinggi bagaimana?” kata Herawati.
Di kawasan Kota Muara Teweh masih mendingan premium dijual Rp12.000/liter. Di kawasan pinggiran, harga premium bahkan sudah selangit. Informasi yang didapat, di Pendreh dan Desa Lemo, harganya sudah meroket ke angka Rp14.000/liter. (atr)
Discussion about this post