KALAMANTHANA, Palangka Raya – Keinginan petugas untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Sitroneli, mahasiswi Universitas Juanda Bogor, yang meninggal usai santap malam di sebuah café di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, belum bisa dilakukan. Harus ada izin dari pihak keluarga.
Kepala Bagian Humas Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), Misyanto, mengatakan keluarga almarhumah bersama pihak Universitas Juanda Bogor, baru akan tiba di Palangka Raya pada Senin (19/12/2016) malam. Mereka menggunakan pesawat rute penerbangan Solo-Palangka Raya.
“Kalau keluarga ingin jenazah korban segera dibawa pulang, tetapi untuk kepentingan penyelidikikan maka tetap harus dilakukan otopsi. Namun itu tidak bisa dilakukan sebelum ada izin dan keluarga datang langsung. Rencananya keluarga akan datang malam ini,” kata Misyanto.
Dia mengatakan, pihak keluarga yang akan menjemput jenazah berjumlah tiga orang, sementara dari pihak Universitas Juanda Bogor, selalu tempat kuliah korban akan hadir dua orang.
Misyanto mengatakan, jenazah korban akan diserahkan pihak UMP kepada keluarga usai pihak kepolisian memberikan izin. “Nanti serah terima jenazah korban kita laksanakan di Palangka Raya. Kami (UMP) selaku pihak tempat korban menuntut ilmu sementara akan menanggung biaya pemulangan korban,” katanya.
Korban pada Minggu malam bersama tiga rekan mahasiswi yaitu satu temannya sesama dari Universitas Juanda Bogor dan dua mahasiswi Prodi PGSD FKIP UMP pergi ke Rollaas Coffee di Jalan Antang Palangka Raya dan memesan piza dan minuman kopi.
Keempat mahasiswi yang segera berpisah dan harus kembali ke Bogor itu karena program Kemristekdikti berakhir Kamis (22/12), makan-makan dan minum di Rollas Café. Beberapa waktu kemudian, di cafe tersebut Sitroneli muntah darah berkepanjangan. (ant/akm)
Discussion about this post