KALAMANTHANA, Buntok – Pra-rekonstruksi kasus pembunuhan Gabriela Fortunia Christea dengan tersangka Helmi bin Rudi Badrus Basuki (23), mendapat perhatian warga Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Petugas kepolisian terpaksa menjaga ketat pra-rekonstruksi.
“Meskipun pelaku sudah dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), namun dari beberapa keterangan yang kita peroleh, perlu dilakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kapolres Barsel, AKBP Yussak Angga di Buntok, Jumat (30/12).
Menurut dia, pra rekontruksi ini dilakukan selain melengkapi berkas juga untuk menyamakan keterangan dari pelaku dengan BAP terkait kasus pembunuhan terhadap Geby.
Ribuan warga berdatangan ke Gang Takam, Jalan Kelurahan, Buntok untuk menyaksikan secara langsung pra-rekonstruksi pembunuhan bocah berusia 10 tahun yang masih duduk di kelas V SDN 14 Buntok itu. Pra-rekonstruksi berlangsung sekitar tiga jam, dari pukul 13.30 hingga 16.30 WIB.
“Kami ingin tahu apa sebenarnya motif pelaku melakukan tindakan biadab ini. Lagi pula, kejadian ini memang menyita banyak perhatian warga Buntok karena ini merupakan tindakan yang keji,” ujar Hatta, seorang warga Buntok yang datang ke lokasi pra-rekonstruksi.
Warga lainnya, Desi, mengaku geram dengan ulah keji sang pelaku pembunuhan Geby. “Bayangkan, anak kecil tak berdosa seperti itu tega-teganya dibunuh,” katanya.
Pra-rekonstruksi sendiri berlangsung aman dan bisa dikendalikan petugas kepolisian. Dari pantauan KALAMANTHANA, meski banyak warga yang marah, tapi reka ulang awal itu masih dalam situasi yang kondusif. (fik)
Discussion about this post