KALAMANTHANA, Penajam – Pertarungan politik Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menuju bupati dan wakil bupati baru digelar 2018. Walau jarak waktu masih relatif jauh, tetapi suhu politik di PPU mulai terasa hangat.
Di antara sekian banyak bakal calon bupati yang akan ikut dalam konstestasi politik lima tahunan itu, salah seorang di antaranya adalah Abdul Gafur Mas’ud. Dia salah satu tokoh pemuda Kaltim sudah cukup lama dinantikan kehadirannya oleh rakyat PPU. Sosok pengusaha muda yang satu ini bertekad maju dalam pilkada PPU yang visioner, muda amanah, jujur, ukhuwah, kreatif dan idealis.
Menurut salah satu warga Sungai Parit, Salmawati kepada KALAMANTHANA, masyarakat PPU lima tahun ke depan ini, membutuhkan sosok bupati yang merupakan figur baru serta pemimpin yang punya niat tulus. “Sosok Gafur itu sepertinya ikhlas bekerja memakmurkan perekonomian rakyat dan memberi rasa keadilan serta kesejahteraan dalam setiap aspek kehidupan,” kata Salma.
Pilkada 2018 adalah saatnya membawa PPU menuju kabupaten unggul di segala bidang di Kalimantan Timur khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Kami membutuhkan pemimpin visioner, inovatif dan kreatif menciptakan terobosan dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan warga Desa Api-Api, Madong. Dia mengatakan sosok Gafur Masud yang juga merupakan adik dari Wakil Walikota Balikapapan Rahmad Masud merupakan sosok yang dikenal sangat dermawan.
“Kemunculan tokoh muda Abdul Gafur Masud secara fenomenal dalam bursa bakal calon Bupati PPU mencuri perhatian masyarakat berjuluk Benuo Taka. Fenomena ini mengubah peta politik dan dukungan masyarakat pada sosok yang dipercaya sebagai tokoh pembaharu. Daya magnet sosok Gafur Masud memotivasi dan mengundang kalangan muda di PPU secara sukarela beramai-ramai membentuk relawan AGM,” kata Madong.
Gafur Masud adalah salah satunya. Sosok muda yang dikenal sangat dermawan. Sosok pria asal Kelurahan Jenebora (PPU) ini kini menjadi figur panutan dan idola di kalangan anak muda di PPU.
“Gafur sosoknya sangat merakyat, ia mudah bergaul dengan kami anak-anak muda dan cerdas, kalau ngobrol sama kita. AGM punya keinginan kuat untuk membangun PPU saya sempat ketemu beliau,” ujarnya.
Sementara itu salah satu warga Desa Sesulu Nganro mengatakan, munculnya tokoh muda figur baru Gafur Masud dalam Pilkada PPU menggambarkan bahwa generasi muda Indonesia kini mulai melakukan koreksi diri terhadap fenomena politik di Indonesia akhir-akhir ini. Selain melakukan koreksi, tokoh-tokoh muda bermunculan mengisi peran strategis dalam kepemimpinan politik.
“Berbekal energi potensial yang dimiliki, mulai muncul pemimpin-pemimpin muda yang menggetarkan jagat politik nasional. Citra mereka sebagai pendobrak dan penerobos kebekuan politik nasional dan daerah cukup meraih simpati dan dukungan dari rakyat, tokoh muda lebih bisa diterima masyarakat,” ujar Nganro.
Dikatakan Nganro sudah tampak calon pemimpin muda Gafur Masud yang tak sekadar bertengger di alam pikirnya saja dengan arogansi keilmuan yang mereka punya.
“AGM memiliki jejak kerakyatan bersama-sama masyarakat memecahkan persoalan kemasyarakatan dan terlibat aktif di negeri tempat hidup dan kehidupan bersemi,” paparnya.
Gagasan dan pemikiran tokoh-tokoh muda tentang aspek kehidupan masyarakatnya, diyakini segar, jernih, dan memliki kebaruan untuk kemajuan. Dan harapannya, mereka terlepas dari kepentingan pribadi, kelompok dan partai.
Jadi, tak hanya gagasan dan pemikiran. Nilai lebih dari kepemimpinan muda adalah memiliki pengalaman menyatu dengan kehidupan rakyat. Generasi muda memang memiliki pandangan dan peran yang beraneka ragam untuk kemajuan masa depan negeri yang dicintai ini. Dalam soal kenegaraan dan kehidupan politik, peran mereka tak hanya sekadar berjuanguntuk kebenaran di sosial media saja, tapi mereka pun bergerak. (hr)
Discussion about this post