KALAMANTHANA, Palangka Raya – Korban kebakaran di warung Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berjenis kelamin laki-laki dan dewasa. Apakah Hartoni, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan, pengemudi mobil Hilux itu yang justru jadi korban?
Kasat Lantas Polres Palangka Raya, Cristian Siregar hanya menyebutkan korban tersebut laki-laki. Tapi dia belum bisa memastkan apakah korban meninggal tersebut adalah Hartoni atau bukan.
Pihaknya melakukan tes DNA terhadap anak Hartoni selaku pengemudi mobil Hilux penyebab terjadinya kebakaran untuk memastikan apakah ada kecocokan dengan jenazah korban kebakaran. “Kondisi wajah maupun badan korban sudah hancur dan hangus. Kekuatan api saat kebakaran diperkirakan berkisar 400 derajat celcius. Jadi, wajar kondisinya sulit untuk diidentifikasi,” sebut Cristian usai memantau identifikasi di kamar mayat Rumah Sakit Doris Silvanus, Palangka Raya, Kamis (12/1/2017).
Untuk memastikan apakah ada kecocokan antara DNA anak Hartoni dan jenasah yang hangus terbakar tersebut, rencananya Polres Palangka Raya akan melakukan di Jakarta serta baru akan diketahui sepekan kemudian.
Cristian mengatakan sampai saat ini pihaknya belum ada menerima informasi kehilangan keluarga akibat kebakaran tersebut, termasuk dari pemilik tiga warung yang hangus terbakar.
“Sementara Hartoni yang diduga mengemudikan mobil Hilux sampai sekarang belum dapat dihubungi. Ada kemungkinan seseorang setelah terjadi kecelakaan langsung kabur. Itu karena panik. Tapi sampai sekarang ini, Hartoni tidak bisa di hubungi,” katanya.
Dia mengatakan, pengakuan Arif Ikrar Hakiki (25) yang ikut dan berada di dalam mobil Hilux penyebab terjadinya kebakaran di tiga warung itu tidak ada perubahan. Arif baru menyadari terjadinya kecelakaan dan kebakaran setelah merasa kepanasan.
“Arif langsung membuka membuka pintu mobil sebelah kiri, namun tidak bisa terbuka. Arif pun keluar dari pintu mobil sebelah kanan. Sedangkan Hartoni yang mengemudi mobil sudah tidak ada. Sampai sekarang seperti itu tetap pengakuan dari Arif,” kata Kristian.
Kebakaran menghanguskan tiga warung sekaligus tempat tinggal milik Nasrullah (50), Junai (55) dan Arpani atau Mama Herman (50). Kebakaran itu berawal ketika mobil Toyota Hilux dikemudikan Hartoni menabrak tiang telepon di bahu jalan sampai menabrak warung penjual elpiji maupun bahan bakar minyak (BBM) milik Nasrullah.
Kebakaran baru berhasil dipadamkan 2,5 jam kemudian setelah 10 buah mobil pemadam dari Damkar Swadaya, 5 Unit Damkar Pemerintah Kota Palangka Raya, 4 unit Damkar Brigade Rescue dan satu watercanon Polda Kalteng serta dibantu masyarakat sekitar. (ant/akm)
Discussion about this post