KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sehari setelah mahasiswa nyaris di seluruh Indonesia menggelar aksi damai 121, mahasiswa Palangka Raya melakukan hal serupa. ‘Aksi 131’ ini tuntutannya nyaris serupa.
Para mahasiswa berasal dari berbagai kampus yang ada di Palangka Raya, terutama Universitas Palangka Raya. Mereka ada yang dari BEM Faperta Unpar, FKIP Unpar, hingga Fisip Unpar. Para mahasiswa ini mendatangi kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Tujuan mereka menyalurkan aspirasi masyarakat Kalimantan Tengah yang kian terjepit menyusul kenaikan tarif administrasi yang ditetapkan pemerintah baru-baru ini. Mahasiswa menolak pencabutan subsidi tarif listrik 900 VA, menolak kenaikan tarif administrasi kendaraan sesuai yang diatur PP Nomor 60 tahun 2016.
Selain tuntutan tersebut, mereka juga menolak adanya pembentukan lembaga Dewan Kerukunan Nasional yang menurut mereka akan menyedot anggaran dan pemborosan uang rakyat serta meminta tetap konsisten dan semakin giat lagi dalam pemberantasan korupsi di tanah air umumnya dan Kalimantan Tengah khususnya.
Dalam unjuk rasa yang berlangsung, para pendemo sempat bersitegang dengan aparat keamanan, di mana aparat menggeledah mereka satu-persatu sebelum memasuki halaman kantor Dewan Provinsi Kalteng. Namun hal tersebut bisa reda setelah para anggota dewan yang dipimpin Fredy Ering mempersilahkan mereka masuk tanpa adanya pemeriksaan secara ketat. (dan)
Discussion about this post