KALAMANTHANA, Jakarta – Tak selamanya perburuan pemain Barito Putera berjalan mulus. Kali ini mereka terantuk, gagal menggaet Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu. Sebaiknya Laskar Antasari melupakan keduanya dan memburu pemain lain.
Manahati dan Abduh adalah pemain yang bersinar saat membela tim nasional di Piala AFF belum lama ini. Keduanya kini memperkuat PS TNI. Baik Manahati maupun Abduh memang anggota aktif TNI.
Kegagalan Barito Putera mendatangkan Manahati dan Abduh dipastikan Asisten Manajer Syarifuddin Ardasa. Itu setelah pihaknya bertemu dengan Mayjen TNI Dodik Wijanarko, pembina kedua pemain.
“Beberapa waktu lalu saya sudah menemui pimpinan Manahati dan Abduh yakni Mayor Jenderal TNI Dodik Wijanarko untuk meminta izin memboyong mereka. Namun, tak diberikan izin,” ucap Syarifuddin Ardasa.
Syarifuddin menjelaskan, tak diberikannya izin kepada Manahati dan Abduh karena ada hubungan kerja dengan TNI. “Pada prinsipnya, Mayjen Dodik Wijanarko ingin menjadikan keduanya sebagai ikon PS TNI,” tambahnya.
Sebenarnya, Manahati dan Abduh sempat menyatakan minatnya untuk membela Barito Putera. Apalagi, musim mendatang klub Banjarmasin itu bakal ditukangi Jacksen F Tiago yang pernah sukses bersama Persipura.
Terlebih, Manahati Lestusen sendiri sebenarnya tak asing lagi dengan Barito Putera. Dia pernah membela klub berjulukan Laskar Antasari ini pada musim 2015.
Baik Manahati maupun Abduh adalah tipikal pemain yang dbutuhkan Barito Putera. Klub tersebut semula berharap Manahati bisa mengisi posisi gelandang. Manahati sendiri sebenarnya pemain serba bisa. Sebab, dia juga bisa main sebagai bek sentral maupun bek sayap.
Sedangkan Abduh lebih spesialis. Dia biasa bermain dalam posisi sebagai bek kiri. Posisi inilah yang rentan di Barito Putera menusul hengkangnya Fathul Rahman ke Pusamania Borneo FC. (ik)
Discussion about this post