KALAMANTHANA, Penajam – Lonjakan harga daging, ayam potong, dan cabai di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, direspon oleh Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindagkop PPU, H. Rusli. Apa katanya?
Kepada KALAMANTHANA, Rusli mengatakan kenaikan tidak terlalu signifikan. Angkanya ada pada kisaran Rp5.000-Rp10.000 untuk harga daging. Itupun harganya variatif di sejumlah pasar. Di Pasar Penajam harga Rp140.000 dan di Pasar Petung Rp135.000, sedangkan daging ayam dijual Rp40.000-Rp42.000 perkilogram.
“Sampai saat ini kami masih mencari penyebab kenaikan tersebut. Padahal suplai dari peternak sendiri tidak ada kendala. Lancar-lancar saja,” kata Rusli.
Dikatakan Rusli untuk ayam potong memang diakui pasokan kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Penajam Paser Utara. Pasokan dari peternak ayam di Gunung Steleng hanya ada dua orang peternak dan di Kecamatan Babulu hanya ada satu peternak. “Pasokan ayam potong dari Banjarmasin juga sangat kurang sehingga kiriman ke daerah kita terbatas,” lanjutnya.
Sementara itu untuk pasokan cabai dari Jawa dan Sulawesi memang masih terganggu. Harapan dia semoga pasokan cabai mulai stabil nantinya dan masyarakat juga sudah terlihat menanam cabai di rumah masing-masing.
“Semoga ketergantungan terhadap pasokan cabai ini berkurang. Untuk diketahui, harga sebenarnya sudah turun di kisaran Rp85.000-Rp 90.000. Kita sudah jajaki dan lakukan monitoring pasar di hari Minggu, namun seperti kita ketahui stabilnya harga ada di kisaran Rp45.000 dan Rp50.000 perkiloram selama ini,” katanya.
Menurut Rusli, cuaca sangat mempengaruhi pasokan lombok atau cabai di PPU. Dengan cuaca penghujan seperti ini tentu susah untuk bertahan lama.
Di masyarakat kebutuhan akan ayam potong lebih banyak dibandingkan daging sapi baik kebutuhan rumah tangga, pelaku usaha warung maupun rumah makan.
“Semoga kita dapat solusi mengembalikan ke harga normal karena semuanya merupakan kebutuhan pokok masyarakat baik daging, ayam potong maupun cabai,” ujarnya. (myu)
Discussion about this post