KALAMANHANA, Muara Teweh – Ada indikasi Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kelebihan tenaga. Buktinya, tak sedikit aparatur sipil negara (ASN) yang mengeluh karena kurang pekerjaan.
Keluhan mereka muncul karena banyak pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga honorer. Jika ASN cukup untuk menjalankan tugas, kenapa pula Disdik Barut harus diperkuat puluhan pegawai honorer?
Salah seorang ASN Disdik yang tak mau disebutkan namanya menyampaikan banyak pegawai yang tak berfungsi karena pekerjaan sudah diambil alih tenaga honorer.
“Tolong diberdayakan PNS di Disdik yang berjumlah 75 orang untuk menempati posisi yang strategis. Contohnya untuk operator aplikasi. Sekarang ini operator aplikasi dipegang tenaga honorer. Coba kalau ada apa-apa, apakah mereka bertanggung jawab,” katanya kepada KALAMANTHANA, Senin (23/1/2017).
Jumlah tenaga honorer di Diknas sebanyak 23 orang. Honorer inilah yang banyak mengambil alih tugas yang seharusnya dikerjakan pegawai negri. “Lalu seperti kami, apa pekerjaannya? Hanya nongkrong-nongkrong saja?” tanyanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Barut, Masdulhaq menyampaikan pihaknya akan melakukan perbaikan dan penataan manajemen.
“Kami akan menata, terutama tenaga staf PNS-nya, kemudian apakah tenaga honorer yang ada di sini sudah sepengetahuan dari Bupati,” ujar Masdulhaq.
Masdulhaq mengaku baru menjabat tiga bulan. Yang pasti, hal ini akan menjadi perhatiannya. Dia mengakui, kelihatannya PNS banyak yang santai, sementara tenaga honorer yang bekerja.
“Banyak PNS yang sepertinya menganggur. Ada yang kurang potensial, juga ada yang terkena stroke dan ada yang kelainan sedikit. Tapi kami imbau agar PNS supaya aktif. Kami akan lakukan perbaikan bertahap,” paparnya.
Dia mengakui sejauh ini tugasnya terbantu karena banyak mantan kepala sekolah yang menjadi staf dan menempati posisi strategis di Disdik. Menurutnya, itu sangat baik karena mereka berpengalaman di bidang pendidikan. (atr)
Discussion about this post