KALAMANTHANA, Banjarmasin – Matias Jesus Cordoba bakal merapat ke Barito Putera. Diam-diam, dia ternyata punya kesamaan dengan dua bintang besar Argentina, Diego Maradona dan Juan Roman Riquelme. Apa saja?
Cordoba dan Maradona sama-sama berasal dari satu kampung, satu kota, yakni Lanus di Argentina. Ketika Cordoba baru berusia dua tahun, Maradona bahkan sudah membawa Argentina menjuarai Piala Dunia1986 di Meksiko.
Mati, begitu sapaan akrab Cordoba, memilih jalur awal karier yang sama dengan Maradona. Mereka sama-sama menapakinya dari klub Argentinos Juniors. Keduanya juga melakukan debut profesional yang sama di salah satu klub terbaik Argentina itu.
Maradona melakukan debutnya di Argentinos Juniors pada 20 Oktober 1976, 10 hari menjelang usianya tepat 16 tahun. Sedangkan Cordoba membuat debut profesionalnya bersama Argentinos Juniors pada 10 Juni 2005 dan menang 1-0 atas Rosario Central.
Riquelme yang sempat disebut-sebut sebagai ‘Maradona Baru’ pun mengawali kariernya di Argentinos Juniors, sebagaimana Maradona dan Cordoba. Bedanya, Riquelme melakukan debut profesionalnya justru bersama Boca Juniors.
Di Argentinos Juniors, Cordoba tampil selama dua musim, yakni 2005 dan 2006. Dia membela klub tersebut dalam 45 pertandingan dan mencetak tujuh gol. Tentu jauh di bawah Maradona yang mencetak 116 gol dalam 167 penampilan bersama Argentinos Juniors.
Dari Argentinos Juniors pula, Maradona dan Cordoba berpetualang ke banyak negara. Jika Maradona membela klub-klub sekelas Barcelona, Napoli, dan Sevilla, maka Cordoba cukup klub-klub di negara-negara yang kompetisinya kurang bersinar seperti Amerika Serikat, Meksiko, Australia, Malaysia, dan kini Indonesia.
Bisa jadi karena terinspirasi Maradona, baik Cordoba maupun Riquelme memiliki posisi yang sama. Mereka sama-sama memainkan peran sebagai playmaker, gelandang pengatur serangan, dengan kemampuan yang sama baiknya untuk mencetak gol. Ketiga pemain ini mengandalkan permainan pada visi, umpan, penguasaan bola, dan kemampuan menggiring bola.
Dengan posisi itu pula, Cordoba lebih suka mengenakan kostum nomor 10. Nomor kostum ini pula yang disiapkan Barito Putera untuk Cordoba. Nomor punggung yang sama seperti Maradona dan Riquelme.
Di samping banyak kesamaan, tentu tak sedikit perbedaan antara ketiganya. Kapasitas Maradona dan Riquelme sudah pasti jauh di atas Cordoba. Peruntungannya juga jauh berbeda. Jika Cordoba membela klub-klub negara medioker, Maradona dan Riquelme mampu menembus persaingan negara utama sepak bola. Di samping itu, tentu, Cordoba nyaris tak terlirik di tim nasional Argentina, sementara Maradona dan Riquelme sama-sama menjadi bagian penting dalam sejarah perjalanan sepak bola Negeri Tango itu. (ik)
Discussion about this post