KALAMANTHANA, Muara Teweh – Proyek pembangunan RSUD Muara Teweh lagi menjadi pusat perhatian masyarakat Barito Utara, Kalimantan Tengah, pasca insiden pengusiran sejumlah wartawan yang ingin meliput kunjungan Bupati Nadalsyah ke proyek yang sedang dalam tahap pekerjaan oleh PT Jaya Konstruksi.
Seperti apakah sejatinya proyek tersebut? Penelusuran KALAMANTHANA, lelang proyek tersebut menggunakan e-lelang umum melalui situs resmi LPSE Kabupaten Barito Utara. Proses lelang menggunakan metode pascakualifikasi satu file dengan sistem gugur.
Ada 13 perusahaan yang mendaftar pada paket pekerjaan yang dananya bersumber dari APBD Barito Utara 2016 ini. Paket pekerjaan menggunakan sistem tahun jamak dengan nilai paket sebesar Rp60,35 miliar.
Sedikitnya ada empat perusahaan peserta lelang yang mengajukan penawaran dengan beragam harga. PT Penamas Rashataprisma menawarkan angka Rp53,13 miliar, PT Hutama Karya senilai Rp53,78 miliat, PT Brantas Abipraya senilai Rp54,88 miliar, dan PT Jaya Konstruksi Mangala Pratama dengan harga Rp59,22 miliar.
Lelang tersebut akhirnya menetapkan PT Jaya Konstruksi Mangala Pratama dengan penawaran yang lebih tinggi sebagai pemenang. Pekerjaan pembangunan RSUD Muara Teweh tersebut dikelola satuan kerja dari Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Barut. (atr)
Discussion about this post