KALAMANTHANA, Penajam – Progres pembangunan insfrastruktur kereta api (KA) Borneo di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang groundbreaking-nya dilakukan Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu, terus berjalan. Di Kawasan Industri Buluminung (KIB ) saat ini, tengah dilakukan persiapan pembangunan pelabuhan yang rencananya memiliki kapasitas 5 juta ton pertahunnya.
Proyek pembangunan pelabuhan ini diprakarsai oleh JSC Rusian Railways dan realisasinya dilakukan oleh anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Kerta Api Borneo. Pembangunan pelabuhan tersebut merupakan realisasi tahap pertama dari proyek pengembangan insfrastruktur perkeretaapian di Kalimantan Timur, termasuk PPU.
Menurut informasi, utamanya pelabuhan tersebut akan dioperasionalkan untuk menampung dan pemrosesan beberapa komoditi seperti batubara dan hasil hutan. Selain itu pelabuhan juga diproyeksikan untuk dapat menampung kargo dan komoditi lainnya, baik yang datang dari laut, sungai maupun jalan darat.
Kelebihan daripada pelabuhan yang akan dibangun di wilayah KIB Kabupaten PPU tersebut tidak hanya lokasinya yang strategis secara logistik untuk usaha peyimpanan dan pemrosesan batubara dan hasil hutan, tetapi juga dapat digunakan untuk terminal kargo berbagai komoditi lainnya yang dibutuhkan bagi sektor-sektor pembangunan, industri dan pertambangan yang saat ini sedang berkembang di wilayah PPU.
Tidak berlebihan bila pihak Rusia dan Indonesia berkeinginan agar konsep pembangunan pelabuhan di Buluminung tersebut menjadi proyek penting di daerah, yang akan memberikan dorongan kuat bagi perkembangan seluruh insfrastruktur transportasi diwilayah Kabupaten PPU, termasuk insfrastruktur perkretaapian yang ada.
Rencana kerjasama kedua negara untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan tersebut dikemukakan saat grounbreaking dulu itu yang dihadiri Jokowi, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dan Bupati PPU Yusran Aspar serta sejumlah petinggi dan pebisinis Rusia.
Dialog mengenai prospek pengembangan proyek tersebut dilanjutkan “Summit ASEAN Russia pada 19 Mei 2016 di Sochi, oleh Presiden Joko Widodo bersama sejumlah pejabat tinggi Rusia termasuk di dalamnya Direktur PT KAI Edi Sukmoro. Dari pertemuan tersebut telah mendorong peningkatan hubungan kerjasama kedua negara.
Proyek pembangunan pelabuhan ini hanyalah merupakan langkah awal dari proyek-proyek besar yang akan dilakukan oleh insvestor Rusia di Indonesia, yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan hubungan antara Rusia dan Indonesia. Proyek tersebut juga dapat menjadi katalisator kerjasama antara kedua negara serta landasan untuk proyek-proyek Rusia lainnya di Indonesia, kususnya di dalam kawasan Technopark PPU.
Saat ini pekerjaan survei engineering awal telah selesai dikerjakan oleh PT Kereta Api Borneo dan saat ini juga sedang melakukan persiapan-persiapan untuk melalui tahap pembangunan. Proyek ini juga akan menjadi titik awal kerja sama jangka panjan yang produktif antara kedua negara. (hr)
Discussion about this post