KALAMANTHANA, Penajam – Kasak kusuk persiapan menjelang Pilkada 2018 di Penajam Paser Utara mulai terlihat. Tim sukses para calon yang akan bertarung mulai memikat masyarakat dengan beragam cara. Salah satunya mengagendakan perlombaan, kegiatan sosial, dan lainnya.
Beda dengan kandidat lainnya, Alimuddin yang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat, terlihat santai. Walaupun sudah menyatakan diri tetap maju pada Pilbup 2018 nanti, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Pemkab PPU yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum itu, tak terlalu banyak menggoda warga.
“Insya Allah saya maju melalui jalur partai. Soal pasangan nantilah. Jika sudah waktunya akan dibuka. Pokoknya saya siap bertarung. Mohon bantuan doa dan dukungannya,” ujar Alimuddin.
Sebelumnya, Alimuddin menyampaikan siapapun nanti yang akan memimpin Kabupaten Penajam Paser Utara, salah satu syarat yang harus dimiliki adalah mampu menjaga kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan.
Menurutnya, calon pemimpin nanti tak perlu repot dengan visi-misi karena sesungguhnya NKRI sudah memilikinya yang tercantum pada alinea keempat pembukaan UUD 1945. Daerah, menurut salah seorang figur yang digadang-gadang bakal maju pada Pilkada PPU 2018, tinggal menterjemahkan visi negara menjadi visi daerah, disesuaikan dengan kondisi geografi, demografi, dan sosial.
“Untuk membangun suatu daerah itu diperlukan seorang pemimpin yang mempunyai pengetahuan yang cukup. Itu bisa dilihat dari pendidikan dan pengetahuan, pernah bekerja di pemerintahan. Mustahil kita bercerita sesuatu yang tidak pernah kita kerjakan. Kita memimpikan sesuatu tetapi sama sekali kita tidak pernah melakukan sesuatu,” kata Alimuddin.
Kalaupun ada orang yang mampu mewujudkan mimpi tanpa pernah sebelumnya melakukannya, menurut Alimuddin, 1 berbanding 100. Hanya ada orang-orang dengan kemampuan khusus untuk itu.
Seorang pemimpin ke depan, sebutnya, harus memahami kondisi teritorial Kabupaten PPU itu sendiri. Pasalnya tidak mungkin bisa bercerita banyak kalau dia tidak mengetahui.
“Menurut saya, yang harus memimpin ke depan itu baik di PPU ataupun di mana saja, adalah orang yang sudah biasa berkecimpung mengurusi negara. Tidak bisa ujug-ujug hanya kerena sesuatu, kemudian memimpin. Kita bisa melihat kondisi negara kita sekarang, ada beberapa daerah bisa dikatakan gagal. Namun demikian, kita tidak boleh menutup hak seseorang untuk mencalonkan sebagai kepala daerah karena itu hak meraka,” katanya. (myu)
Discussion about this post