KALAMANTHANA, Buntok – Selama kurun waktu lima tahun terakhir, akses jalan Jelapat-Desa Baru di Barito Selatan, tidak pernah tersentuh perbaikan. Kondisi ini menjadi keluhan warga masyarakat sekitar yang melintasi ruas jalan tersebut.
Sebenarnya, pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2016 lalu telah dianggarkan untuk perbaikan jalan Jelapat-Desa Baru sebesar Rp5 miliar. “Akan tetapi, anggaran yang telah dianggarkan tersebut hilang tanpa sebab oleh pemerintah kabupaten,” kata Ideham, anggota DPRD Barsel Dapil II, kepada KALAMANTHANA, Senin (30/1/2017).
Ketua Fraksi PAN DPRD Barsel ini menyayangkan hilangnya anggaran perbaikan jalan Jelapat-Desa Baru tersebut. Padahal, warga masyarakat yang melintasi jalan itu sangat mendambakan untuk perbaikannya.
Ruas jalan tersebut, lanjut Ideham, juga dilalui beberapa masyarakat desa seperti Desa Bintang Kurung, Teluk Sampudau, Muara Talang, Teluk Telaga, Baru dan Desa Danau Sadar. Pasalnya,akses jalan itu merupakan jalan penghubung terdekat menuju ibu kota kabupaten.
“Saya berharap ke depannya, ruas jalan Jelapat-Desa Baru dapat dianggarkan untuk perbaikannya. Sehingga, mempermudah akses jalan bagi warga masyarakat yang melintasinya,” harap Ideham.
Sementara itu, Raya (41), warga Desa Baru mengatakan dirinya sangat kecewa karena jalan ini tidak ada perbaikan dari pemkab. Pasalnya, ruas jalan ini merupakan akses utama bagi pangguna yang melintasinya setiap hari.
“Saat ini saja jalan tersebut rusak parah, butuh kehati-hatian bila melintasinya. Sebab, sepanjang ruas jalan tersebut rusak parah seperti kubangan kerbau saja. Salah-salah bisa membahayakan pengguna jalan itu sendiri,” ucapnya.
Namun apa daya, lanjut Raya, kurun lima tahun ini jalan tersebut tidak ada perbaikan sama sekali sehingga mau tidak mau warga harus melalui jalan tersebut walaupun kondisinya sangat memprihatikan.
“Mudah-mudahan saja tahun ini ada dianggarkan untuk perbaikan ruas jalan Jelapat-Desa Baru sehingga akan mempermudah akses jalan warga masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas sehari-hari,” pungkas Raya. (dr)
Discussion about this post