KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ini mungkin kabar gembira bagi para hidung belang. Rencana Pemerintah Kabupaten Barito Utara menutup lokalisasi Lembah Durian, Km 2 jalan negara Muara Teweh, atau lebih terkenal dengan sebutan Merong, molor lagi. Sebelumnya pemerintah sempat merencanakan penutupan pada 2017.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Barito Utara Sugianto Panala Putra mengatakan, sejak beberapa tahun lalu, rencana penutupan lokalisasi Merong dicanangkan. Tetapi Pemkab Barito Utara harus merencanakan secara matang. Prosesnya dimulai dari pendataan.
Sugianto membenarkan, pemerintah pusat telah menargetkan kepada pemerintah daerah untuk merealisasikan program penutupan pada 2019. “Kami terpaksa lakukan ke depan. Hanya saja, tidak sesuai dengan target tahun ini, karena persiapannya harus secara matang. Kita memindahkan manusia. Jangan sampai muncul kesan tidak manusiawi,” kata pria yang juga sedang digadang-gadang menjadi salah satu calon wakil bupati ini.
Rencana penutupan yang tidak sesuai target ini, segera dilaporkan Dinas Sosial dan PMD kepada Bupati Barito Utara Nadalsyah dan Pemprov Kalteng. Laporan tersebut juga sekaligus langkah koordinasi berkaitan dengan masalah dana. Hingga kini, pemerintah pusat telah mengucurkan dana Rp5 juta bagi setiap PSK untuk program dimaksud.
Dinas Sosial dan PMD tidak bisa gegabah menutup Merong pada 2017 karena proses itu memerlukan persiapan seperti dana, sosialisasi, dan sarana-sarana. Tetapi bila ada arahan dari atas, supaya penutupan dilakukan tahun ini juga, pihak dinas selalu siap. “Sebaiknya penutupan pada 2018, sehingga persiapan benar-benar matang. Kita tidak salah melangkah,” tandasnya. (mki)
Discussion about this post