KALAMANTHANA, Muara Teweh – DPRD Barito Utara terus mengintensifkan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Kali ini, mereka membahasnya dengan RSUD Muara Teweh dan Dinas Kesehatan Barito Utara.
Apa yang menjadi sorotan sejumlah anggota DPRD Barut pada rapat yang berlangsung Selasa (7/2/2017) itu? Anggota Dewan banyak yang menyoroti masalah pelayanan dari pihak RSUD Barut di antaranya masalah birokrasinya yang sangat sulit dan berbelit-belit.
Henny Rosgiawati dari Fraksi PDIP menyampaikan RSUD dalam hal melayani pasien rujukan ke luar daerah, khususnya yang menggunakan Askes, agar bisa memberikan pelayanan yang baik karena banyaknya keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.
Anggota lainnya, Aception mempertanyakan masalah pelayanan BPJS dan pembuatan kartu BPJS yang terkesan sangat sulit dan berbelit-belit yang di rasakan oleh masyarakat. Hal serupa pun diamini anggota DPRD Taufik Nugraha.
Menjawab pertanyaan mengenai pelayanan BPJS, Direktur RSUD Barut, Dwi Agus Sutijawati, menyampaikan pelayanan RSUD untuk pengurusan BPJS agak terganggu karena saat ini pihaknya masih dalam pembangunan fisik. Makanya, pelayanan RSUD untuk BPJS masih di lantai dua. “Nanti apabila bangunan fisik RSUD selesai, penataan ruangan pasti kami prioritaskan agar pelayanan yang kami berikan pasti terbaik,” ujarnya.
Direktur RSUD menyampaikan masalah BLUD itu adalah aset daerah. Pemasukan retribusi pasti akan terekam pada kas pemerintah daerah.
“Apabila tahun ini gedung sudah jadi, maka alat-alat seperti CT-scann dan alat canggih lainnya akan kita adakan. Ini juga nantinya akan meningkatkan aset daerah,” kata Tinuk, sapaan akrab Direktur RSUD.
Menjawab perihal permasalahan adanya keluhan dari masyarakat tentang pelayanan pasien rujukan, pihaknya pastinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit yang dituju agar pasien mendapat pelayanan dengan baik.
Rapat ini dipimpin Wakil Ketua II Aception, didampinggi anggota DPRD Barut lainnya. Hadir dari eksekutif Kepala Dinas Kesehatan Robansyah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dwi Agus Sutijawati, Asisten I Hendro Nakalelo dan Asisten II Jufriansyah serta unsur lainnya. (atr)
Discussion about this post