KALAMANTHANA, Penajam – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melarang semua sekolah di PPU, baik sekolah negeri maupun swasta, merayakan Hari Kasih Sayang alias Valentine Day, Selasa (14/2/2017) besok.
Larangan merayakan Valentine Day itu dilakukan melalui surat edaran yang sudah disebarkan Disdikpora PPU ke seluruh sekolah negeri dan swasta. Surat edaran Disdikpora itu bernomor 425/44/Disdikpora/II/2017, dan ditandatangani Kepala Disdikpora PPU Marjani.
Kepada KALAMANTHANA, Senin (13/2/2016), Marjani mengatakan larangan merayakan Valentine Day di sekolah maupun di luar sekolah. “Valentine itu ada dua yang penting. Yang pertama, valentine itu seakan-akan tanggal 14 saja merupakan hari kasih sayang. Padahal di indonesia itu ada kasih ibu sepanjang hayat. Kita harus sadari itu,” kata Marjani.
Dikatakan Marjani, sampai saat ini pihaknya belum pernah menerima surat edaran larangan dari pemerintah pusat. Tetapi, secara substansi, hari kasih sayang sekecil apapun membuka peluang melahirkan tindak asusila yang sudah menjadi bagian dari kriminal umum.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada kepala sekolah, baik negeri maupun swasta, agar memberikan pemahaman sehingga hal-hal yang tidak sesuai dengan norma sosial, budaya, agama yang tidak sesuai dengan perundang-undangan, tidak terjadi.
“Ini demi mengantisipasi segala kegiatan anak, terutama terkait dengan subtansi kegiatan yang melanggar norma maupun etika. Kami tegaskan melarang perayaan Valentine Day. Jika ada kegiatan tersebut supaya melapor kepada Disdikpora. Kami akan tidak tegas dan menyelesaikan dengan orang tua si anak karena itu sudah pelanggaran hukum,” lanjutnya.
Tambah Marjani, jangan sampai besok ataupun hari Rabu karena hari libur nasional dijadikan kesempatan anak didik mengisi Valentine Day yang tidak sesuai dengan norma, apalagi melanggar norma. Para pelajar hendaknya memiliki jati diri, karakter, identitas dan kepribadian sesuai dengan pendidikan norma dan budi luhur yang dimiliki, jangan disesuaikan dengan budaya barat.
“Justru barat itu mengikuti budaya kita. Lucu barat justru mereka mengikuti budaya Jawa, Dayak, dan budaya-budaya di Kalimantan Timur, justru kita terlena dengan budaya mereka,” tambahnya. (hr)
Discussion about this post