KALAMANTHANA, Gianyar – Pusamania Borneo FC bakal menjajal Sriwijaya FC pada laga terakhir penyisihan Grup D Piala Presiden di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pelatih Widodo Cahyono Putra pun memuji PBFC. Soal apa?
Ini: soal pertahanan. Widodo mengakui kukuhnya benteng pertahanan Pesut Etam. Dia berkaca dari dua penampilan PBFC di pertandingan sebelumnya yang tak pernah kebobolan, baik saat menghadapi Barito Putera maupun Bali United.
“Mereka memang memiliki pertahanan yang bagus. Tapi jangan lupa, mereka juga tak bisa mencetak gol,” ujar Wiwid, sapaan akrab pelatih Sriwijaya FC itu.
Berbeda dengan PBFC, Sriwijaya sudah kebobolan tiga gol. Satu gol dari Barito Putera dan dua gol lainnya dari Bali United. “Tapi kami juga bisa mencetak gol, meraih kemenangan. Ini yang jadi pembedanya. Jadi, kami yakin bisa mencari kelemahan mereka untuk memastikan diri lolos ke babak berikutnya,” ujar Widodo.
Widodo mengaku sudah menyaksikan rekaman pertandingan PBFC. Hanya saja, dia masih belum bisa memastikan strategi apa yang hendak dilakukan. Sebab, dalam setiap pertandingan, PBFC melakukan formasi berbeda. Bahkan dalam satu pertandingan, perbedaan formasi juga terlihat nyata.
Saat melawan Barito Putera, dia melihat PBFC menempatkan enam pemain bertahan sekaligus sejak kickoff. Ada Abdul Aziz Lutfi Akbar, Dirkir Kohn Glay, Habibi, Muhammad Nizar Azhari, Rizku Syawaludin, dan Yamashita Kunihiro. Tapi, di 30 menit terakhir, PBFC memasukkan seorang gelandang dan striker menggantikan dua pemain bertahan.
Hal nyaris serupa terjadi saat menghadapi Bali United. Di awal laga, pelatih Ricky Nelson memainkan lima pemain bertahan, kecuali Habibi. Tapi, di babak kedua PBFC memasukkan pemain yang lebih menyerang Zulvin Zamrun dan Rahmat Latif.
“Kami pelajari sistem pertahanan mereka melalui rekaman video. Kami yakin, mereka tetap punya kelemahan,” tambahnya. (ik)
Discussion about this post