KALAMANTHANA, Penajam – Sejumlah wali murid SMP Negeri 1 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengeluhkan Full Day School dan berharap adanya koreksi yang ada di sekolah tersebut dikarenakan masih adanya tugas setelah pulang dari sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU, Marjani, kepada KALAMANTHANA, Jumat (17/2/2017) di Penajam mengatakan bahwa konsep FDS SMP 1 PPU masih belum disetujui penuh dan semester baru akan ada evalusi.
“Terkait berapa orang yang menolak dan subtansinya, harus berdasarkan fakta. Misalnya transportasinya tidak ada, kita kembalikan ke sekolah. Pihak sekolah mengajukan proposal. Silahkan jalani saja dulu, nanti dievaluasi tahun ajaran baru. Yang terpenting tahun ajaran baru apakah FDS di SMP 1 PPU bisa lanjut atau tidak,” kata Marjani.
Menurut Marjani, seharusnya Kepala Sekolah SMP 1 PPU memaparkan kepada orang tua atau wali murid terutama dengan pengawas. SMP 1 PPU itu mandiri atas ajuan mereka sendiri. Proyek percontohan FDS di PPU sebenarnya adalah SMP 5.
“Konsep FDS di SMP 1 PPU itu, menurut saya, tidak sempurna. Bagaimana anak-anak bebannya kalau masih juga dikasih PR. Ini harus dipertimbangkan betul, bagaimana anak tersebut karena sore itu sebenarnya,” ujarnya.
Dikatakan Marjani, FDS itu jika sore non akademik. Jika sampai sore akademik, kita harus melihat kembali aturan maupun petuntujuknya. Untuk apa sampai sore akademik, kita kembalikan ke sekolah karena dia yang lebih tahu bagaimana pertimbangan teknisnya kepada kepala dinas melalui bidang.
“Silahkan FDS di SMP 1 PPU itu jalan dulu, sambil dicoba dulu. Kalau ada kendala, nanti kita evaluasi untuk kebaikan. Nantinya setelah masuk tahun ajaran baru kita akan ambil keputusan FDS di sekolah tersebut bagaimana bagusnya. Jangan sampai masyarakat menilai tidak efektif,” tambahnya. (hr)
Discussion about this post