KALAMANTHANA, Gianyar – Tiket 8 Besar Piala Presiden, 99 persen sudah di tangan Barito Putera. Mereka pun membiarkan Sriwijaya FC dan Pusamania Borneo FC “baku hantam” di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Siapapun yang menang, Barito Putera akan menemani sebagai runner-up grup, kecuali….
Ya, satu-satunya langkah yang bisa menghentikan langkah Barito Putera ke 8 Besar adalah jika Pusamania Borneo FC mengalahkan Sriwijaya FC dengan selisih gol amat tipis, satu gol saja. Tak peduli 1-0, 2-1, 3-2, 4-3, dan seterusnya. Bila itu yang terjadi, maka Pusamania Borneo FC akan menjadi juara grup dengan Sriwijaya FC sebagai runner-up, menggeser Barito Putera.
Saat ini Barito Putera menduduki peringkat kedua Grup D dengan raihan empat poin dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan. Poinnya sama seperti Sriwijaya FC, tapi klub Palembang itu lebih baik dari sisi selisih gol. Barito Putera memiliki 3-3, sedang Sriwijaya FC 4-3. Di bawah mereka, ada Pusamania Borneo FC dengan dua poin dan selisih gol 0-0.
Jika PBFC menang dengan selisih satu gol, maka mereka akan memiliki lima poin dan menjadi juara grup. Sriwijaya pun, kalau kalah dengan satu gol saja, menggeser posisi Barito Putera dari peringkat kedua. Memiliki poin sama empat, Sriwijaya FC lebih unggul produktivitas mencetak gol.
Di luar skenario itu, tiket Barito Putera ke 8 Besar aman. Jika Sriwijaya FC bermain imbang, apalagi menang lawan PBFC, klub Sumatera Selatan itu menjadi juara grup dan didampingi Barito Putera sebagai runner-up grup. Sebaliknya, jka PBFC menang sedikitnya dengan selisih dua gol, maka klub Samarinda itu yang akan menjadi juara grup, Barito Putera tetap di posisi kedua dan Sriwijaya FC terlempar ke posisi ketiga karena kalah selisih gol.
Barito Putera sendiri memperbesar peluangnya maju ke 8 Besar setelah menang 2-1 atas tuan rumah Bali United dalam laga di tempat yang sama, Sabtu (18/2/2017). Kemenangan ini memastikan satu hal: Bali United menjadi satu-satunya klub yang sudah pasti tersingkir dari penyisihan Grup D ini.
Barito Putera duluan mengubah anga di papan skor di menit ke-33. Gol Nazarul Fahmi, berawal dari serangan Bali United yang patah. Pemain bernomor punggung 96 itu mendaapatkan umpan datar dari Rizky Pora di dalam kotak penalti.
Tanpa mendapatkan pengawalan, Nazarul dengan leluasa menyepak bola melewati barisan pertahanan Bali United. Tapi tuan rumah tak mau malu. Mereka merespon cepat dan berhasil membalas gol.
Menit 41, pemain asal Korea, Ahn Byung-keon mencetak gol penyeimbang lewat tandukan kepala. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Babak kedua dimulai. Seperti yang sudah diprediksi, tempo permainan kedua tim tetap tinggi. Barito Putera dan Bali United melakukan pergantian pemain. Untuk menambah daya gedor, Barito memasukkan Paulo Sitanggang. Sedangkan Bali United memasukkan I Gede Sukadana.
Skema masing-masing tim berhasil. Tapi Bali United sedikit lebih unggul. Sementara Barito Putera tetap menjaga kedalaman dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang. Saat laga tampaknya akan berakhir imbang, Rizky Pora mengirim umpan ke dalam kotak penalti yang disambut dengan tandukan maut oleh Aron Muniz Teixeira. (ik)
Discussion about this post