KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak ada Primadona di Lembah Durian, Muara Teweh, Barito Utara. Dia terkubur bersama kebakaran yang melanda komplek lokalisasi tersebut hanya 1,5 jam memasuki hari Rabu (22/2/2017).
Primadona, satu di antara begitu banyak bangunan penampung pekerja seks komersial di lokalisasi yang juga bernama Merong itu, menjadi titik awal kebakaran hebat yang menghanguskan sedikitnya 16 rumah-rumah di lokalisasi itu.
Api diduga berasal dari ruangan bagian belakang Wisma “Primadona” milik Bagong. Bangunan itu berkonstruksi kayu. Angin berembus cukup kencang saat kebakaran itu membuat kobarannya cepat merembat ke bangunan lainnya.
Tak hanya menghanguskan Primadona, api bahkan juga menyebabkan seorang wanita penghuni wisma Primadona, Yuli, meregang nyawa. Yuli, salah satu primadona di Wisma Primadona, ditemukan tak bernyawa di dalam drum berisi air. Korban diperkirakan berupaya menyelematkan diri dengan berendam dalam drum tersebut.
Korban sebelumnya sempat diajak adiknya yang tinggal di tempat yang sama untuk ke luar wisma karena api sudah mulai membakar bangunan tersebut. Namun ajakan adiknya itu tidak dihiraukan dan korban malahan menceburkan diri dalam drum berisi air. Jasad korban kini dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
Kobaran api berhasil dipadamkan oleh barisan pemadam kebakaran Pemkab Barito Utara dibantu pihak kepolisian dan TNI-AD, serta masyarakat setempat sekitar pukul 04.00 WIB. Saat ini lokasi kejadian sudah dipasang tanda larangan polisi, sedangkan nilai kerugian akibat kebakaran itu belum diketahui. (ant/akm)
Discussion about this post