KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Dunia pendidikan Kabupaten Kapuas bakal maju pesat? Bagaimana bisa pesat jika kondisi seperti di SD Negeri Jangkang, Kecamatan Pasak Telawang, ini masih terjadi saja. Ada apa di sana?
Sekolah ini kekurangan guru. Kondisi riil yang terjadi saat ini, SDN 1 Jangkang hanya memiliki enam orang guru. Itupun hanya tiga orang yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Sisanya, tenaga honorer. Dua dari tiga guru PNS itu bahkan sudah mendekati masa pensiun.
Kepala SDN 1 jangkang Kartamina mengakui jumlah guru yang ada masih jauh dari cukup. Semestinya, masing-masing mata pelajaran harus dipegang oleh guru bidang studi. Bukan satu guru harus memegang beberapa mata pelajaran seperti yang terjadi di sekolahnya.
“Seyogyanya masing-masing guru memegang satu bidang studi, tidak seperti yang ada saat ini satu guru harus memegang beberapa bidang studi. Bagaimana kualitas pendidkkan bisa tercapai jika tenaga pengajarnya saja harus mengajar serabutan,” ujar Kartiana, Minggu (26/2/2017).
Belum lagi jika guru honornya hanya tamatan SMA saja dan tidak memiliki basis keguruan. Hal ini tentunya akan memperburuk mutu pendidikkan yang ingin dicapainya.
Sebab dengan banyak guru honor yang tidak memiliki basis keguruan tentunya cara mengajarnya akan berbeda dengan guru yang benar-benar memiliki basis keguruan.
Untuk itu pihaknya berharap agar sekolahnya mendapat tambahan guru yang memadai, khususnya guru bidang studi sehingga kualitas pendidikkan pada anak didik bisa tercapai.
“Saya hanya bisa berharap ada penambahan guru dari Dinas Pendidkkan Kabupaten Kapuas untuk memenuhi kekurangan guru yang ada saat ini,” harap Kartamina.
Terpisah PLT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuasm Ilham Anwar melalui Kabid Pendidikkan Dasar Muhammad Hasan mengatakan, persoalan kekurangan guru merupakan persoalan yang sudah klasik. Sebab, pada dasarnya Kabupaten Kapuas masih banyak kekurangan guru, namun harus bagaimana lagi karena sejak beberapa tahun terkahir ini memang tidak ada pengangkatan tenaga guru.
“Saya pribadi sih sebenarnya menghendaki semua sekolah tidak ada yang kekurangan guru, namun apa hendak di kata kondisinyya sudah demikian,” ungkap Hasan. (nad)
Discussion about this post