KALAMANTHANA, Solo – Pusamania Borneo FC tak punya banyak pilihan strategi saat menjamu Persib Bandung pada laga pertama semifinal Piala Presiden 2017 di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis (2/3/2017). Mereka harus tampil menyerang.
“Tugas kami (di semifinal) adalah menyerang. Karena berlangsung dalam dua leg, mencetak gol sebanyak-banyaknya menjadi hal penting,” ujar Pelatih Pusamania Borneo FC, Ricky Nelson.
Sayangnya, mencetak gol adalah persoalan terbesar yang dihadapi Pesut Etam saat ini. Bayangkan, dalam empat pertandingan sebelum melaju ke semifinal, mereka hanya mencetak satu gol dalam pertandingan 90 menit. Satu-satunya gol tersebut dijaringkan Fandi Ahmad saat PBFC mengalahkan Sriwijaya FC pada laga terakhir penyisihan Grup D yang menentukan langkah mereka ke perempat final.
Selain mempertajam lini depan, PBFC sudah punya modal bagus untuk menjamu Persib pada pertemuan pertama nanti. Modal itu adalah pertahanan mereka yang hingga kini belum juga pernah bisa dijebol lawan.
Seperti diketahui, dalam empat pertandingannya, gawang PBFC yang dikawal Wawan Hendrawan selalu clean sheet. Mereka bermain imbang tanpa gol lawan Barito Utara dan Bali United, memang 1-0 atas Sriwijaya FC, dan imbang lagi 0-0 lawan Madura United.
Pertahanan tangguh ini jadi modal karena mencetak gol di kandang lawan menjadi salah satu penentu lolos tidaknya PBFC ke final nanti jika hasil dua pertemuan lawan Persib berakhir dengan menang-kalah. Jika itu yang terjadi, maka produktivitas mencetak gol di kandang lawan bakal banyak menentukan hasil akhirnya.
PBFC yang tampil dengan sebagian besar pemain kedua itu melaju ke semifinal setelah menang adu penalti 5-4 atas Madura United. Ricky menyebut strategi suksesnya meredam Madura United adalah mematikan gerakan pemain-pemain kunci lawan.
“Kami memang bertujuan mematikan pergerakan Greg Nwokolo dan Bayu Gatra. Maka, kami tidak ingin banyak menyerang,” tuturnya. (ik)
Discussion about this post