KALAMANTHANA, Barabai – Sebanyak 17 orang kafilah Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasional (MTQN) Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, diberangkatkan umrah bersama dengan 26 orang lainnya.
Wakil Bupati HST H A Chairansyah di Barabai, Selasa (28/2) mengatakan, total jamaah yang diberangkatkan umrah oleh Bupati Abdul Latif sebanyak 53 orang yang terdiri dari 17 orang juara kafilah MTQN ke-29, tiga orang orang pasukan kebersihan, dan 23 orang warga masyarakat lainnya yang bertempat di rumah dinas Bupati Hulu Sungai Tengah.
“Diberangkatkannya 53 orang jamaah tersebut, sebagai bentuk apresiasi Pemkab HST di bawah kepemimpinan H Abdul Latif atas keberhasilan para kafilah dan Pasukan Kebersihan Hulu Sungai Tengah dalam ajang MTQ Nasional tingkat provinsi. Pada ajang tersebut, HST berhasil menjadi juara umum,” katanya.
Selain itu, HST juga berhasil merebut piala Adipura Buana untuk Bumi Murakata pada tahun 2016 lalu dan karyawan teladan yang terpilih pada perusahaan PT Sugriwa Agung.
“Kami mengharapkan agar para jemaah umrah ini, bisa mendoakan Banua, pemimpinan Bupati dan Wakil Bupati serta dapat menjaga kesehatan dan nama baik diri pribadi serta nama baik daerah,” katanya.
Sementara itu Yazid Fahmi, atas nama keluarga besar H Abdul Latif saat menyampaikan sambutan juga mengatakan bahwa diberangkatkannya 53 orang warga HST ini, merupakan hajat bahkan nazar Bupati secara pribadi yang dibantu beberapa pihak swasta.
“Allhamdulillah niat baik dan hajat Pak Bupati kesampaian, semoga bisa berkah kepada kita semua dan masyarakat HST pada umumnya,” ujarnya.
Kabupaten HST, merupakan salah satu kabupaten di Kalsel yang dinilai cukup konsisten membangun sumber daya manusia, melalui pendidikan keagamaan. Pemerintah selalu berupaya melibatkan ulama dalam setiap permasalah yang terjadi di daerah.
Kabupaten yang kaya sumber daya alam sektor pertambangan tersebut, juga cukup getol mengembangkan perekonomian maysarakat nontambang, baik itu pertanian, perdagangan, pariwisata maupun usaha mikro kecil dan menengah.
Pemerintah dan masyarakat, komitmen menolak sektor pertambangan, karena dinilai akan menghancurkan lingkungan, dan sumber kehidupan masyarakat jangka panjang. (ant/akm)
Discussion about this post