KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kenapa perbaikan fender jembatan KH Hasan Basri (jembatan Barito) di Kabupaten Barito Utara berlalut-larut? Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Batara Membangun El Roni punya alasan. Penyebabnya, kondisi air Sungai Barito masih pasang atau naik.
Roni memastikan, pihaknya bertanggung jawab atas robohnya fender jembatan Hasan Basri. Tetapi perbaikan belum dapat dilaksanakan karena air sungai sedang pasang. “Kami tetap bertanggung jawab atas tabrakan fender itu. Hanya, saat ini belum bisa dilaksanakan perbaikan, karena air Sungai Barito masih naik,” katanya.
Roni mengatakan, tabrakan fender karena faktor alam. Pada saat tongkang sudah mendekati jembatan, angin bertiup cukup kencang, sehingga kapal asis di bawah kontrak PD Batara Membangun tak bisa dikendalikan. Akhirnya tongkang menabrak pengaman jembatan dan menyempet LCT lain.
Menurut Roni, kerugian akibat fender jembatan Barito rusak diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Perbaikan LCT menelan dana Rp40 juta. Sedangkan untuk pembuatan fender jembatan diperkirakan biayanya mencapai Rp 80 juta lebih. (mki)
Discussion about this post