KALAMANTHANA, Sampit – Banjir kini melanda sejumlah desa di kawasan pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengakibatkan puluhan rumah warga terendam dan dikhawatrikan akan semakin parah di tengah masih tingginya curah hujan di daerah itu.
“Banjir hingga merendam puluhan rumah warga itu sudah terjadi sejak hari Senin lalu. Kedalaman air terus bertambah,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Sutoyo di Sampit, Sabtu (4/3/2017).
Banjir melanda sejumlah desa pada tiga kecamatan. Hujan deras yang masih terjadi dikhawatirkan ketinggian air semakain bertambah dan meluas ke desa-desa lainnya.
Banjir di Desa Hanjalipan Kecamatan Kotabesi sudah merendam 44 rumah, terjadi sejak Kamis lalu dengan ketinggian sekitar 45 centimeter, di antaranya sudah merendam lantai rumah warga di sana.
Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu merendam tiga rumah tepatnya Desa Baampah dan 17 rumah Desa Tangar yang terjadi sejak Selasa lalu dengan ketinggian air berkisar 70 hingga 120 centimeter dari permukaan jalan desa.
Banjir juga melanda Desa Tumbang Tilap Kecamatan Bukit Santuai sejak Senin lalu. Masyarakat cemas karena ketinggian air terus bertambah di tengah hujan masih sering terjadi.
“Pemerintah kecamatan dibantu sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit menyalurkan bantuan untuk warga yang menjadi korban bencana itu. Mudah-mudahan banjir segera surut,” harap Sutoyo.
Bagi sebagian warga, banjir yang dianggap hal biasa setiap musim hujan karena desa mereka memang berada di dataran rendah. Namun pemerintah daerah terus memantau dan mengajak masyarakat untuk selalu waspada.
Sabtu siang hingga malam, hujan deras juga mengguyur Sampit dan sekitarnya. Masyarakat diimbau waspada banjir yang mungkin saja terjadi akibat luapan sungai maupun drainase yang sudah tidak mampu lagi menampung tingginya curah hujan sehingga air meluber ke jalan dan permukiman. (ant/akm)
Discussion about this post