KALAMANTHANA, Muara Teweh – Maraknya penangkapan narkoba di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, dalam minggu-minggu terakhir ini mendapat perhatian serius masyarakat, termasuk anggota DPRD Barito Utara.
Tajeri, politisi dari Partai Gerindra menaruh perhatian khusus pada perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini terkait maraknya penangkapan bandar sabu dan obat terlarang jenis pil zenith.
“Saya meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan tes urine kepada pada aparatur sipil negara (ASN) agar kita mengetahui apakah mereka ada terindikasi pemakai narkoba atau tidak,” ujar Tajeri di Muara Teweh, Senin (6/3/2017).
Beberapa hari yang lalu, sebut dia, terjadi penangkapan terhadap salah seorang ASN di salah satu dinas di Pemkab Barito Utara. Penangkapan oleh BNNP Kalimantan Tengah itu memberi sinyal bahwa narkoba sudah masuk ke kalangan abdi negara.
“Terakhir saya pantau dari pemberitaan media ada penangkapan bandar pil zenith. Saya miris sekali karena obat terlarang itu biasa pula dikonsumsi oleh kalangan pelajar,” paparnya.
Tajeri juga juga meminta BPOM untuk segera melalukan razia ke toko-toko obat di Muara Teweh. Dia menegaskan Barut sudah masuk darurat narkoba dan harus secepatnya semua bertindak, mulai dari aparat, pemerintah, BNNK, dan masyarakat.
Seperti diketahui, pertengahan pekan lalu, petugas BNNP Kalimantan Tengah, meringkus N yang diduga sebagai bandar narkoba jenis sabu-sabu. N dikabarkan sebagai abdi negara yang bertugas di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Barut.
N, seperti diketahui, dikabarkan ditangkap petugas BNNP Kalteng pada Kamis (2/3/2017) pagi sekitar pukul 06.30 WB. Pihak BNNP Kalteng menangkap N, sang tersangka bandar besar itu, di rumahnya di Jalan Yetro Sinseng, depan Pasar Bebas Banjir (PBB) Lanjas.
Selain meringkus tersangka N, petugas BNNP juga menyita barang bukti narkoba yang diduga jenis sabu-sabu. Mau tahu beratnya? Cukup menyeramkan: 1 ons.
Teranyar, aparat Polres Barito Utara meringkus Agus Salim, tersangka pengedar carnophen atau yang lebih dikenal sebagai zenith di Terminal Bus Pasar Bebas Banjir (PBB) di Kelurahan Lanjas, Muara Teweh.
Penangkapan terhadap pria lulusan diploma 2 sebuah perguruan tinggi itu berawal dari informasi yang diterima aparat. Informasi itu menyebutkan akan ada paket barang mencurigakan yang sampai di terminal bus.
Petugas pun bergerak cepat. Mereka melakukan kerja sama untuk melakukan control delivery.
“Setelah ada seseorang yang mengambil barang yang diduga berisi barang terlarang itu, orang tersebut kami amankan. Setelah dilakukan penggeledahan, kami pun melakukan pemeriksaan atas barang bawaannya,” ujar Tugiyo.
Setelah paket tersebut dilakukan pemeriksaan, ternyata di dalamnya terdapat obat carnophen atau yang lebih populer dengan sebutan zenith. Ada 10 boks pil setan itu yang ditemukan dalam paket itu. Artinya, ada 1.000 butir carnophen di dalamnya. (atr)
Discussion about this post