KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Farida alias Ida, mayat perempuan yang ditemukan di Desa Batu Nindan, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, diduga memiliki banyak nama samaran.
Kapolres Kapuas, AKBP Jukiman Situmorang melalui Kasat Reskrim AKP Wiwin Junianto mengakui bahwa mayat yang sempat misterius selama hampir dua hari itu adalah Farida atau kerap juga dipanggil Ida. Tapi, pihaknya akan mengecek apakah nama tersebut sesuai dengan akta kelahirannya.
“Kita bisa pastikan namanya Ida atau Farida. Tapi kita akan cek dulu aktanya, apakah nama aslinya seperti itu,” ujar Wiwin di Kuala Kapuas, Selasa (7/3/2017).
Banyaknya nama wanita tersebut bisa dimaklumi. Pasalnya, sebuah sumber menyebutkan wanita tersebut bekerja sebagai ladies di salah satu tempat hiburan yang sudah lama dan paling terkenal di Kuala Kapuas. “Nama panggilan ladiesnya Diah Rose,” sebut sumber tersebut.
Korban sendiri disebut-sebut adalah warga Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di Jalan Japang, Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kapuas.
Farida, Ida, atau Diah Rose, ditemukan mengapung di salah satu kali kecil di Desa Batu Nindan pada Senin (6/3) lalu. Belakangan diketahui dia adalah korban pembunuhan.
Tersangka pelaku pembunuhan sendiri adalah warga Batu Nindan, And. Jenazah korban bahkan ditemukan tak jauh dari pondok And.
Wiwin menyebutkan motif pembunuhan terhadap korban adalah karena And merasa diancam korban. Karena itu, pelaku panik dan langsung membunuh Farida alias Ida dengan menggunakan sebilah parang.
Farida mengancam? Ya, dia mengancam akan berteriak karena ada janji And yang tidak ditepati.
Rupanya, sebelum peristiwa ancam-mengancam yang berujung pembunuhan, And dan Ida sempat melakukan hubungan intim. Sebelum itu, pelaku berjanji akan memberi uang kepada korban sebesar Rp500 ribu.
Namun setelah melakukan hubungan badan, pelaku hanya memberi uang Rp50 ribu kepada korban. Itulah sebabnya, karena tidak terima, korban mengancam berteriak.
And merasa panik dengan ancaman korban. Tanpa pikir panjang pelaku langsung mengambil parang untuk membunuh korbannya.
And sendiri ditangkap aparat kepolisian di Desa Batu Nindan, tak jauh dari lokasi penemuan mayat Farida yang menghebohkan Basarang. Dia tak memberikan perlawanan berarti setelah polisi yang mengepung mendobrak pintu rumahnya. (nad)
Discussion about this post