KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Wakil Bupati Kapuas Muhajirin MP membuka Konferensi VII PWI Kabupaten Kapuas, Rabu (8/3/2017) di Aula Kantor Bappeda, Kuala Kapuas. Siapa bakal memimpin PWI Kapuas berikutnya?
Membacakan sambutan tertulis Bupati Kapuas, Muhajirin menyampaikan sebagai organisasi kewartawanan tertua di Indonesia, eksistensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diakui telah menunjukkan kiprahnya.
Ia mengatakan dengan beranggotakan para jurnalis atau insan pers keberadaannya juga dirasakan memiliki andil yang cukup besar sebagai mediator yang menghubungkan komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat.
Dalam skala daerah, ia mengungkapkan PWI Kabupaten Kapuas selama ini telah mampu menunjukkan jati dirinya sebagai organisasi yang lebih dewasa. Meski diakui munculnya berbagai persoalan internal, hal itu wajar dan merupakan dinamika yang berkembang dalam organisasi.
“Secara pribadi saya menyambut baik dilaksanakannya Konferensi PWI Kabupaten Kapuas VII ini. Hendaknya momen ini dapat dijadikan sebagai titik awal bagi PWI Kapuas dan seluruh anggotanya untuk bersama-sama berbenah diri menjadi lebih baik dan profesional dalam menjalankan tugas fungsi jurnalistik,” katanya.
Sebagai mitra pemerintah, pers memiliki peran yang cukup besar dalam pembangunan. Tanpa adanya peran serta insan pers dalam pembangunan mungkin pembangunan yang sudah dilaksanakan tidak memiliki arti dan makna bagi masyarakat. “Di samping itu pers juga berfungsi sebagai kontrol sosial dalam program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, acara konferensi yang dilakukan tersebut merupakan acara atau kegiatan untuk memilih figur ketua yang diatur dalam Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) Organisasi PWI.
Untuk itu, ia berharap kegiatan itu dapat berlangsung lancar dan aman sehingga agenda kegiatan dapat menjaring atau memilih figure yang bertanggung jawab dan dapat mengayomi anggotanya. “PWI adalah organisasi kewartawanan yang indipenden dan pemerintah tidak boleh campur tangan untuk urusan kedalam. Kendati PWI merupakan Mitra Pemerintah dalam pembangunan bukan berarti pemerintah bisa campur tangan dalam segala hal,” tekannya.
Oleh karena itu, ia berharap pula, kegiatan konferensi VII yang dilakukan mampu memilih figur ketua yang memiliki integritas tinggi terhadap organisasi, bisa menjadi panutan dan mampu mengakomodir aspirasi seluruh anggotanya. “Siapapun terpilih nantinya harus didukung sehingga program kerja yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan bersama,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua PWI Provinsi Kalteng Sutransyah mengatakan kegiatan tersebut tidak hanya memilih kepengurusan dalam periode tiga tahun saja, tetapi bagaimana menyusun program kerja tiga tahun ke depan.
“Program-program kerja ini adalah yang bisa bersinergi dengan Pemerintah Daerah dari apa yang kita bisa berikan terutama dalam hal menghadapi situasi saat ini bagaimana menghadapi berita yang ada di media sosial, berita hoax dan lain-lain,” tuturnya.
Untuk itu, Sutransyah mengajak seluruh anggota PWI di Kabupaten Kapuas untuk memberikan hal-hal yang positif bagi pembangunan daerah di Kabupaten Kapuas. “Kalaupun ada juga yang negatif kita harus bisa memberikan kritik yang dapat meluruskan persoalan-persoalannya,” tekannya. Dalam pemilihan kepengurusan PWI, ia pun menghimbau kepada seluruh anggota baik provinsi dan kabupaten untuk menjaga nama baik harkat dan martabat PWI.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Kabupaten Kapuas Sri Hayati mengatakan dalam Konferensi Ke VII PWI Kapuas akan memilih kembali kepengurusan yang akan menjalankan roda organisasi selama tiga tahun mendatang yakni periode 2017-2020.
Oleh karena itu, ia berharap kepengurusan yang terpilih ke depannya bisa terus menjadikan PWI Kapuas yang terbaik dan bisa menjadi organisasi terpercaya di tengah masyarakat. “Sebagai organisasi wartawan tertua di negeri ini PWI terus melakukan upaya dalam membantu pemerintah melaksanakan pembangunan dan sebagai kontrol sosial,” kata Sri. (nad)
Discussion about this post