KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kondisi kesehatan masyarakat menjadi sorotan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Andina Theresia Narang. Jangankan di wilayah kabupaten, di Kota Palangka Raya saja, pelayanan kesehatan masih menyedihkan.
Banyak soal, menurut Andina, yang membuat persoalan kesehatan di Kalteng perlu perbaikan yang signifikan. Selain karena kurangnya tenaga kesehatan yang tersedia di wilayah Bumi Tambun Bungai itu, juga masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Politisi PDI Perjuangan itu mencatat, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kematian ibu dan bayi itu masih tinggi. Salah satunya, karena kurangnya kesadaran para ibu hamil dalam memperhatikan kondisi kesehatan bayi dan ibu tersebut.
Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah masih minimnya tenaga medis yang tersebar di seluruh wilayah Kalteng. “Ambil contoh di Desa Pager yang notabene masih di wilayah Kota Palangka Raya. Di situ, tenaga kesehatannya hanya datang seminggu sekali untuk melayani masyarakat,” ujarnya kepada KALAMANTHANA di Palangka Raya, Kamis (9/3/2017).
Tentu saja, Andina prihatin dengan kondisi seperti itu. Karena itu, dia berharap pemerintah, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, bisa benar-benar memperhatikan persoalan tersebut dan mencari solusi yang baik sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan serendah mungkin.
Andini sendiri menyebutkan DPRD siap menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, atau kota, untuk mencari solusi terbaik mengenai kurangnya tenaga medis tersebut. (dni)
Discussion about this post